Salah satu keberhasilan pekerja migran Indonesia (PMI) ditentukan dari pengetahuan dalam pengelolaan keuangan, khususnya pengelolaan keuangan bagi keluarga yang ditinggalkan.
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kabupaten Madiun Hengky Sukarno di acara pembinaan pengelolaan keuangan bagi keluarga pekerja migran Indonesia, di Balai Desa Kare, Kamis (25/4).
"Acara ini untuk memberikan pemahaman regulasi untuk mencegah penempatan PMI non prosedural, pemahaman pengelolaan keuangan, pemahaman mengenai lembaga keuangan, dan produknya dan pemahaman tentang berwirausaha yang ujungnya untuk kesejahteraan keluarga," kata Hengky kepada Kantor Berita RMOLJatim.
Ia menjelaskan, Desa Kare dipilih sebagai tempat penyelenggaraan sosiliasai karena Desa Kare Kecamatan Kare ini karena masyarakatnya banyak yang bekerja di luar negeri atau menjadi PMI.
"Penyelenggaraan acaranya di sini karena di Desa Kare banyak warganya yang menjadi PMI," ujarnya.
Hadir sebagai narasumber di acara tersebut di antaranya Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Disperdakop dan UM serta Bank Jatim.
Peserta diikuti kalangan keluarga PMI dan PMI yang sudah purna atau yang tidak kembali ke luar negari tempatnya bekerja. (Adv)
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tak Ingin TKI Korban TPPO Lagi, Sri Untari Desak Pemprov Jatim Perkuat Perda Pekerja Migran Indonesia
- Pemerintah Diminta Hati-hati Buka Moratorium Pekerja Migran ke Arab Saudi
- Jangan Langsung Percaya Iklan Bekerja di Luar Negeri