Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinnaker) Kabupaten Bangkalan gencar mendorong peningkatan daya saing industri kecil menengah (IKM) di wilayahnya melalui program sertifikasi.
- Wali Kota Sutiaji Dapat Penghargaan Nawa Bhakti di Program EKO-TREN OPOP dari Gubernur Jatim
- Bagikan Zakat Produktif di Batu Ampar Pamekasan, Gubernur Khofifah Harapkan Pelaku Usaha Ultra Mikro Terlindungi dari Jeratan Rentenir
- Pemkot Probolinggo Gelar Pelatihan Batik Bordir Khas Daerah
Pada tahun 2024 ini, Disperinnaker mendapat alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik dari Kementerian Perindustrian untuk program pendampingan sertifikasi, meliputi sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), sertifikasi halal, dan sertifikasi merek.
"Tahun ini, kita mendapatkan pendampingan sertifikasi TKDN sebanyak 200 IKM, sertifikat halal 100 IKM, dan sertifikat merk 150 IKM," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Disperinnker Bangkalan, Qorry Yuniastuti, dalam wawancara dengan RMOLJatim, Jumat (25/10/2024).
TKDN sendiri merupakan persyaratan wajib bagi produk dan jasa yang diproduksi oleh IKM, di mana minimal 40% komponennya berasal dari dalam negeri.
"Dengan sertifikasi TKDN, produk IKM di Bangkalan diharapkan dapat menembus pasar yang lebih luas, bahkan hingga ke level internasional," ungkap Qorry, sapaan akrabnya.
Selain TKDN, Disperinnaker juga mendorong IKM untuk memiliki sertifikat halal, terutama bagi produsen bidang makanan. Sertifikasi ini penting untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dan membuka peluang pasar yang lebih luas.
"Jika produk IKM kita sudah memiliki sertifikat halal, sertifikat merek, dan TKDN, maka sudah lengkap dan siap dipasarkan ke tingkat nasional bahkan internasional," tambah Plt Qorry.
Program ini terwujud dalam bentuk fasilitasi sertifikasi TKDN yang sedang berlangsung di gedung Sentra IKM Desa Baengas, Kecamatan Labang, Bangkalan, selama tiga hari, mulai Rabu (23/10) hingga Jumat (25/10).
Sebanyak 100 pelaku IKM mengikuti program ini. Mereka mendapat pendampingan langsung dari tim Balai Besar Kerajinan Batik Yogyakarta, yang dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt) Qorry dan didampingi Kepala Bidang (Kabid) Industri Agro Mita.
Selain mendapatkan pendampingan, para pelaku IKM juga mendapatkan materi terkait proses sertifikasi TKDN, persyaratan, dan manfaatnya.
Dengan program sertifikasi ini, Disperinnaker berharap dapat mendorong peningkatan kualitas produk dan daya saing IKM di Bangkalan, sehingga merangsang pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Bangkalan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Masuk Pasar, Harga Beras di Probolinggo Rata-rata Ada Penurunan
- Tinjau Pelaksanaan Vaksin Sapi, Bupati Bondowoso Sebut Ikhtiar atasi PMK
- Aula Kelurahan Jrebeng Lor Kota Probolinggo Ambruk