Disperta Ngawi Sarankan Lapor Jika Ada Pupuk Bersubsidi Dijual Bebas

Supardi, Kadisperta Kabupaten Ngawi
Supardi, Kadisperta Kabupaten Ngawi

Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Ngawi, Supardi, menghimbau kepada petani terkait dugaan pupuk bersubsidi yang dijual bebas di pasaran. 


Caranya, jika ada petani yang menemukan atau mendapati pupuk bersubsidi dengan harga diluar HET,  segera dilaporkan ke pihak berwenang. 

"Apabila petani menemukan pupuk bersubsidi yang dijual bebas apalagi harganya diluar HET maka segera laporkan ke pihak berwenang terutama ke KP3 (Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida-red) atau ke polisi. Karena jika terjadi merugikan petani," terang Supardi kepada Kantor Berita RMOLJatim, Rabu, (16/12).

Menurut Supardi, hasil evaluasi dan pengawasan ke distributor demikian juga ke kios resmi  yang dilakukan tidak ditemukan adanya pupuk bersubsidi yang bocor. Meski demikian, apabila ditemukan pupuk bersubsidi secara bukti beredar dimasyarakat petani dengan harga yang mencekik pasti akan ditindaklanjuti. 

"Dengan adanya pengawasan terhadap pupuk, dapat mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengadaan, peredaran maupun penggunaan pupuk. Sehingga dapat tersedia sampai ditingkat petani secara tepat sasaran," ungkap Supardi.

Seperti diberitakan sebelumnya, untuk realokasi pupuk bersubsidi jenis Urea ke wilayah Ngawi pada musim ini tercatat 13.729 ton, ZA 13.223 ton, NPK 24.307 ton, organik padat 24.384 ton dan organik cair 30.905 liter. Demikian juga HET, Urea Rp 112 ribu per karung, ZA Rp 85 ribu per karung, SP-36 Rp 120 ribu per karung dan Phonska (NPK) Rp 115 ribu per karung.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news