Tikus merupakan salah satu hama penyebab kerusakan yang menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi petani karena tikus dapat menyerang seluruh fase pertumbuhan tanaman padi di Ngawi. Mulai masa persemaian hingga jelang panen. Demikan disampaikan Dinas Pertanian (Disperta) Ngawi.
- Apresiasi Kenduri Durian Sukses, Kapolres AKBP Moh Nurhidayat: Bisa Jadi Ikon Jombang
- Peran KLT NEW Dalam Keberhasilan Surabaya Fashion Parade 2024
- Ramadan, Kecamatan dan Desa di Banyuwangi Serentak Fasilitasi Pasar Takjil
Nurhamid, Kasi Perlindungan Tanaman Pangan Disperta Ngawi menjelaskan, pihaknya memantau secara periodik serangan hama tikus dibeberapa titik wilayahnya. Memang, terjadi luar biasa di wilayahnya pada musim tanam kedua tahun 2021 ini.
"Kita tidak bisa bicara berapa hektar luasan lahan pertanian padi yang terserang hama tikus. Cuma kita bisa menganalisis kecamatan mana yang terserang sesuai klasifikaisnya namun sebenarnya serangan tikus ada disemua wilayah Ngawi," terang Nurhamid, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa, (20/4).
Untuk kecamatan yang patut diwaspadai serangan tikus makin masif antara lain, Ngawi Kota, Kwadungan, Pangkur, Geneng, Kasreman, Kedunggalar dan Paron.
Dijelaskan Nurhamid, memberantas tikus harus melihat dari biologi dan ekologi dari tikus itu sendiri agar tepat sasaran. Teknis pemberantasannya pun bisa dilakukan dengan beragam cara.
"Apapun alasannya memberantas tikus dengan jebakan listrik sama sekali tidak direkomendasikan. Cara instan seperti itu sangat berbahaya, justru kita meminta pemberantasan tikus dengan pola lama yang ramah lingkungan," tegasnya.
Beber Nurhamid, untuk melakukan penekanan pada serangan tikus, pihaknya siap menerjunkan PPL guna memberikan edukasi teknis pengendalian hama. Kemudian jika kawasan wilayah benar-benar darurat untuk segera ditindaklanjuti maka secepatnya dilakukan gerakan pengendalian (gerdal) bersama seluruh elemen petani di wilayah.
"Seperti kemarin bersama Wabup Ngawi kita terjun langsung melakukan gropyokan tikus bareng petani di salah satu desa. Selain itu juga kita berikan rodatisida kepada petani untuk mengendalikan serangan tikus sawah," ujarnya lagi.
Bicara rodatisida, lanjut Nurhamid, pada prinsipnya memakai bahan kimia jenis belerang. Metode atau cara ini dengan sistim pengemposan/pengasapan belerang yang dibakar langsung ke pusat sarang tikus. Cara seperti ini sudah terbukti efektif memberantas tikus sampai ke anakan didalam sarangnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- 26 Pejabat Eselon II Jalani Asesmen, Ada Mutasi dalam Waktu Dekat ?
- Hingga April, Kabupaten Probolinggo Ditetapkan Sebagai Siaga Darurat Bencana
- Berhasil Ciptakan 4.125 Lapangan Kerja, EKO-TREN Jatim Raih Top 45 KIPP 2022 KemenPANRB