Meski di tengah pandemi Covid-19, pembangunan Jembatan Joyoboyo yang ada di sisi selatan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) terus dilanjutkan.
- Raih Kepuasan Pelanggan, RSJ Menur Galang Masukan Stakeholder
- Menteri LH ke PIER: Sinergi Industri dan Lingkungan untuk Masa Depan Berkelanjutan
- Dihadiri Wapres, Surabaya Kembali Raih Penghargaan Predikat "A" Akuntabilitas Kinerja
Ini lantaran karena semua peralatan dan konstruksinya sudah impor. Bahkan, hingga saat ini pembangunan fisiknya sudah mencapai 35 persen.
Jembatan yang akan menjadi ikon baru di Kota Surabaya ini ditargetkan rampung pada Desember 2020.
“Nanti jadwalnya pada Bulan Agustus sudah sampai pada pekerjaan yang di atas, seperti pemasangan voided slab pada lantainya,” kata Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati dikutip Kantor Berita RMOLJatim di halaman Balai Kota Surabaya, Rabu (24/6).
Menurut Erna, saat ini abutment atau kepala jembatan yang berada di bagian bangunan pada ujung-ujung jembatan sudah terpasang.
Bahkan, oprit yang berupa timbunan tanah di sisi selatan jembatan sudah terpasang pula.
“Spun pile atau tiang pancang betonnya sudah terpasang semuanya. Jadi, pembangunan fisiknya sudah sekitar 35 persen,” katanya.
Erna memastikan, Jembatan Joyoboyo ini memiliki panjang 150 meter dengan lebar 17 meter dan tinggi pilonnya 20 meter.
Sedangkan struktur jembatannya dari beton bertulang dan voided slab.
"Nilai kontraknya Rp 39 miliar dengan tanggal kontrak 15 Oktober 2019,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ajang Green Force Run 2023 Ikut Promosikan Surabaya Sport Tourism
- Polres Jombang Gelar Apel Kesiapan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025
- DPRD: Pemkab Gresik Terkesan Paksakan Pembangunan Underpass Senilai Rp 5,2 M