Kementerian Kesehatan RI akhirnya membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan mengirim bantuan alat-alat kesehatan (alkes) pada Kamis malam (30/4).
- Gelar Bazar Ramadan, Pj Gubernur Adhy: Jadi Sabuk Pengaman dan Upaya Stabilkan Harga Bahan Pokok
- Sambut 2023, Puluhan Ribu Mitra Grab Terima Apresiasi Rp17,2 Miliar
- Ngopilabirasi Bareng Pj Walikota Probolinggo, Bahas Pembebasan Pajak Daerah
Hal ini usai Walikota Surabaya Tri Rismaharini melakukan komunikasi langsung dengan Menteri Kesehatan RI Letjend TNI (Purn) Dr. dr. Terawan Agus Putranto soal pengajuan bantuan reagen Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk swab tes.
Kendati bantuan tak sebanyak yang diajukan yakni 7 ribu. Namun Risma menyatakan sangat berterima kasih agar penanganan Covid-19 di Surabaya segera teratasi.
Bantuan alkes berupa alat tes swab jenis PCR dan Kit itu dikirim ke Surabaya secara bertahap, sementara ini baru 2 ribu yang tiba di Surabaya dan 2 ribunya lagi masih proses pengiriman.
“Saya sampaikan terima kasih ke Pak Menteri sudah dibantu. Alat-alat kesehatan itu tadi malam sudah sampai (di Surabaya),” kata Risma dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (1/5).
Presiden UCLG Asia Pasifik ini mengungkapkan, bantuan tersebut sangat berarti bagi Pemkot Surabaya, karena sejumlah pasien yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG) hingga saat ini masih menunggu tes swab di rumah sakit maupun di rumahnya, sembari mereka melakukan isolasi mandiri.
Sementara itu, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat, Febriadhitya Prajatara ketika ditemui sejumlah awak media mengatakan, dengan alat kesehatan itu diharapkan bisa memutus mata rantai penularan Covid-19, karena memudahkan pemilahan mana yang negatif dan positif. Dengan adanya bantuan PCR dan Kit dari Kementrian Kesehatan, nantinya akan ditindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan terhadap OTG, ODP dan PDP.
“Pemeriksaan secara masif terhadap OTG, ODP dan PDP sesuai data pemerintah kota akan terus dilakukan, apalagi sudah ada bantuan alat ini,” katanya.
Adapun sejumlah barang alkes yang diterima Pemkot Surabaya dari Kementrian Kesehatan adalah MA-6000 Real Time PCR System sebanyak 1 unit, Novel Coronavirus (2019-nCov) Nucleic Acid Diagnostic Kit (PCR Flourescence Probing) 84 Pack yang masing-masing berisi 24 test, Sample Release Reagent 84 Pack masing-masing terdapat 24 test, Throat swab and sample storage reagent 84 Pack yang masing-masing berisi 24 test, serta PCR Tube 84 Pack yang per pack-nya terdiri dari 24 test.
Febri memastikan bahwa saat ini Pemkot Surabaya masih menunggu 2.000 unit Reagen Extract RNA dari BNPB- Litbangkes yang sampai saat ini masih dalam proses pengiriman.
“Sekarang ini baru berangkat, untuk dikirim ke Surabaya,” tutur mantan Kabid Pengembangan SDM Satpol PP.
Bantuan dari Kementrian Kesehatan tersebut diberikan setelah Wali Kota Risma berkomunikasi langsung dengan Menteri Kesehatan guna mendapatkan bantuan PCR untuk tes Swab Test.
Pada tanggal 25 April lalu, bantuan berupa reagent PCR dari Kemenkes telah disalurkan melalui Tim gugus Tugas Provinsi Jawa Timur.
Namun, karena hingga tanggal 29 April bantuan itu belum diterima, Wali Kota Risma kembali meminta bantuan Kemenkes.
Setelah mendengar informasi dari Wali Kota Surabaya, Kemenkes langsung mengirim alkes berupa PCR dan Kit yang akhirnya diterima pada Kamis (30/4) malam.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PMK Jatim Berhasil Dikendalikan, Gubernur Khofifah Apresiasi Gerak Cepat Vaksinasi Masif
- Empat Penebang Kayu Jati Ilegal Diamankan Saat Membawa Hasil Curiannya
- Open House Lebaran Hari Kedua di Kediaman Gubernur Khofifah, Hadir Uskup Surabaya RD Agustinus Tri Budi Utomo dan Para Suster