Lulusan SMK yeng menempuh pendidikan atau kurikulum emat tahun bakal menerima ijazah D1 (Diploma Satu). Usulan ini akan segera dilakukan Dinas Pendidikan Jawa Timur ke ke Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
- Bupati Jember Lantik 394 Kepala Sekolah Baru tingkat TK hingga SMP
- Dukung Pengembangan Institusi Perguruan Tinggi di Surabaya, Wali Kota Eri Hadiri Launching Fakultas Kedokteran Gigi UM
- Pemkot Surabaya Segera Tutup Pendaftaran Beasiswa SMA Gelombang Dua, Catat Tanggalnya Sebelum Kehabisan!
"Usulan itu diberikan sesuai fokus Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk SMK dengan masa pembelajaran empat tahun. Dengan masa pembelajaran itu siswa telah mempunyai pemantapan kompetensi dari magang dan banyak diterima di beberapa industri. Untuk itu Gubernur Jatim akan berkoordinasi dengan Kemendikbud untuk mengupayakan SMK yang lama pembelajarannya empat tahun dapat diberikan sertifikat D1," tutur Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (5/2).
Dia meminta agar sekolah intens membangun koordinasi dengan berbagai pihak, khususnya DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri). Apalagi sebanyak 80 persen tidak melanjutkan ke perguruan tinggi dan menjadi pencari kerja
"Kepala sekolah harus memiliki jaringan dan menjalin kerja sama dengan DUDI. Baik di sekitar sekolah atau luar wilayah. Sehingga nanti lulusan SMK benar-benar siap bekerja bukan siap belajar bekerja," tegas Wahid.
Sementara itu Dewan Pendidikan Jatim, Prof Akh Muzakki mengatakan, untuk mendukung peningkatan kualitas lulusan sekolah di Jatim, khususnya daerah pinggiran perlu dilakukan intervensi dari pemerintah.
"Harus diterapkan strategi struktural dengan adanya ada intervensi pemerintah dalam hal anggaran untuk penguatan kesehatan, pendidikan dan kapasitas daya beli. Dengan adanya afirmasi dalam penganggaran,".
Harus dilakukan adalah mengubah pola pikir masyarakat dalam hal pendidikan anak. Sehingga keluarga bisa mendukung pendidikan anak dan meningkatkan angka partisipasi kasar.
"Perubahan mindset tidak bisa dalam waktu sekejab, butuh program sehingga intervensi harus berkelanjutan dengan pengaggaran yang matang," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- ITS Peringkat 77 Dunia dan 3 di Indonesia
- Dispendik Bondowoso Larang Siswa SD dan SMP Kunjungi Wisata di Luar Kabupaten
- Ditutup 2 Juni, Dispendik Imbau Orang Tua Segera Cek Validasi Data CPDB