Diyakini Bisa Tangkal Covid-19, Warga Bondowoso Bakar Garam Di Perapian

Warga Bondowoso membuat perapian untuk menangkal virus Covid-19/RMOLJatim
Warga Bondowoso membuat perapian untuk menangkal virus Covid-19/RMOLJatim

Meningkatnya wabah Covid-19 di kabupaten Bondowoso membuat warga semakin cemas akan terpapar.


Untuk itu, sebagian warga di beberapa daerah di Bondowoso memiliki cara unik yang juga diyakini bisa menangkal wabah penyakit dengan cara membakar garam di perapian di halaman rumah.

Meski tak disarankan oleh ahli kesehatan langsung,  namun mereka meyakini  pembakaran garam ini sebagai upaya untuk menangkal virus corona, dan penyakit lainnya. 

Seperti disampaikan Sri Ningsih, warga Desa Kembang, Kecamatan Bondowoso. 

Ia bersama warga lainnya sudah sekitar tiga  malam terakhir membakar segenggam garam, segenggam beras jagung, dan lima biji lombok.  

Aksi ini dilakukan oleh hampir semua warga di lingkungan rumahnya. 

"Ini kata salah satu tokoh agama dari Madura. Untuk menangkal berbagai penyakit, karena sekarang sedang wabah. Seperti dulu ini, mengusir tha'un," ujarnya, kepada Kantor Berita RMOLJatim, Jum'at (9/7)

Sri mengaku tak tau bagaimana penjelasannya jika ini dilihat dari sisi kesehatan. Namun, dirinya menyebut ini adat yang sudah diyakini masyarakat sejak jaman dulu. 

Senada disampaikan oleh Sumantri, warga Gang Pasar, Kelurahan Kotakulon, Kecamatan Bondowoso. 

Ia menyebut, bahwa memang benar belum ada penelitian pasti dari ahli kesehatan tentang membakar garam untuk menangkal virus corona. 

Namun demikian, ia menyakini upaya itu merupakan adat yang dipercaya untuk mengusir penyakit dan virus Covid-19 yang dinilai takut terhadap panas

"Seandainya ada Covid-19 yang lewat di halaman rumah mungkin mati karena takut panas," ujarnya.

"Itu sebenarnya nenek moyang,  ini di luar dari ilmu tekhnologi. Keyakinan orang perorang," sambung Sumantri.

Hal serupa juga dilakukan Kevin, warga Desa Tanggulangin, Kecamatan Tegalampel.

Keluarganya juga membakar garam karena disebut bisa menangkal virus Covid-19.

"Ini usaha. Kalau dari penjelasan kesehatan ya tidak tahu. Katanya ini adat dari nenek moyang," tuturnya. 

Sedangkan Nufafah warga Desa Pakuwesi, Kecamatan Curahdami, menyebut, hampir setiap malam warga membakar garam di perapian didepan rumahnya.

"Di pinggir jalan juga di bakari garam oleh warga," pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news