Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) kabupaten Madiun mengklaim virus penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayahnya mengalami tren penurunan.
- Gubernur Khofifah Pastikan Perbaikan Akses Pasca Longsor Jalur Pacet-Cangar Segera Tuntas
- 1.970 Personel Gabungan Disiagakan Jaga Keamanan Pengajian Gus Iqdam di Balai Kota Surabaya
- Tinjau Vaksinasi di Balai RW Tembok Dukuh, Eri Cahyadi: Ini Upaya Cegah Klaster Keluarga
Data per 9 Januari 2025, DKPP setempat mencatat jumlah sapi yang positif PMK sebanyak 82 ekor, sudah sembuh 45 ekor dan 32 ekor masih dilakukan perawatan, sedangkan 5 ekor lainnya dilakukan potong paksa.
"Jadi begini kita melihat trend setiap hari di kabupaten Madiun ini setelah kita tangani. Dengan pembagian desinfektan, dan penyuntikan vitamin. Ini trendnya saya nilai relatif menurun," kata Kepala DKPP kabupaten Madiun Paryoto saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (10/1).
Paryoto menambahkan, sejak kasus virus PMK muncul. Dirinya meminta para mantri hewan untuk melakukan langkah pencegahan. Kemudian segera melaporkan jika muncul kasus diwilayahnya, sehingga dapat segera ditangani dengan mengisolasi dan memberikan perawatan. Sehingga wacana penutupan pasar hewan menurutnya belum perlu dilakukan. Selain trend kasus PMK cendrung menurun, di dalam pasar hewan tidak hanya sapi saja yang dijual tapi banyak hewan lainnya.
"Saat merebaknya kasus PMK banyak penjual sapi yang tidak berani membawa hewannya ke pasar karena takut tertular, selain itu kami dari dinas selalu melakukan penyemprotan disinfektan di pasar-pasar untuk melakukan pencegahan," tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Antisipasi Peningkatan Covid-19, Khofifah Minta Kepala Daerah Pantau Perkembangan Kasus Harian
- Jelang Pilkades Serentak, Begini Pesan Kapolres Probolinggo
- Raih Penghargaan SPM Awards 2024, Pj Gubernur Adhy: Menjadi Motivasi dan Cambuk Bagi Pemprov Jatim