Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo membuat terobosan baru untuk menjaga ekosistem sungai menjadi lebih baik. Hal ini dilakukan dalam rangka memperingati hari lingkungan sedunia.
- Sidak Pembangunan SMPN 2 Tulangan, Wabup Sidoarjo Janji Kawal Kualitas Proyek
- Ribuan Warga Sidoarjo Berbondong-bondong Hadiri Open House Wabup Hj Mimik Idayana
- Usulan Penghapusan Anggaran Makan Bergizi Gratis di Sidoarjo Tuai Kontroversi
Terobosan tersebut terbuat diberi nama 'eco sungai' yang terbuat dari bulatan tanah liat yang dicampur kotoran hewan seperti sapi dan kambing serta cairan eco lindi.
Kepala DLHK Sidoarjo, Bahrul Amig mengatakan terobosan eco sungai ini untuk menjaga ekosistem sungai di Sidoarjo. Kali ini baru diuji cobakan di sungai Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran.
DLHK Sidoarjo akan terus melakukan evaluasi untuk menjadikan ekosistem sungai yang lebih baik.
"Dengan pembuktian tersebut sehingga pertanggungjawaban kualitas lingkungan dan metode yang terukur dapat dilihat langsung," Kata Bahrul Amig, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (5/6).
Bahrul Amig menyampaikan bahwa tingkat pencemaran air sungai di Sidoarjo cukup tinggi. Dengan trobosan eco sungai ini diharapkan mampu merestorasi air sungai di Sidoarjo.
Selain itu, Mantan Kadishub itu juga mengajak masyarakat untuk mencintai sungai dengan cara tidak membuang sampah.
"Momentumnya kita jadikan sekarang adalah sungai menjadi berkah, bukan kagi sungai yang hanya sekadar sungai apalagi dijadikan tempat pembuangan sampah," ungkapnya..
Menurut Amig, efek trobosan ekosistem sungai 'eco sungai' dapat dilihat secara signifikan setelah tujuh hari percobaan.
"Salah satu perubahannya adalah dinamika biota air seperti ikan dan hewan lainnya dapat berkembang biak karena ekosistem sungai kembali berjalan dengan baik," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sidak Pembangunan SMPN 2 Tulangan, Wabup Sidoarjo Janji Kawal Kualitas Proyek
- Ribuan Warga Sidoarjo Berbondong-bondong Hadiri Open House Wabup Hj Mimik Idayana
- Usulan Penghapusan Anggaran Makan Bergizi Gratis di Sidoarjo Tuai Kontroversi