DLU dan BHS Peduli Kirim Bantuan ke NTT, Bambang Haryo Minta Pemerintah Terjunkan SDM yang Mumpuni Soal Kebencanaan

Pemberangkatan BHS Peduli dan bantun DLU untuk korban di NTT
Pemberangkatan BHS Peduli dan bantun DLU untuk korban di NTT

Sebagai bentuk kepedulian terhadap korban letusan Gunung Lewotobi, Bambang Haryo Soekartono melalui BHS Peduli, bekerja sama dengan PT Dharma Lautan Utama (DLU) mengirimkan bantuan untuk para korban di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).


Bantuan ini diberangkatkan pada Jumat, 8 November 2024, menggunakan kapal DLU, KM Dharma Rucitra VII, yang menuju Kota Maumere, NTT.

Bambang Haryo Soekartono, selaku penasehat utama sekaligus pemilik PT DLU, turut hadir dalam pemberangkatan bantuan tersebut. Dalam kesempatan ini, BHS mengungkapkan rasa prihatin yang mendalam atas tragedi yang menimpa warga NTT. 

"Saya merasa turut berduka cita bagi keluarga korban. Semoga bantuan yang kami kirimkan dapat sedikit meringankan penderitaan mereka," ujar BHS.

BHS juga menekankan pentingnya peran pemerintah dalam memastikan penanganan cepat dan tepat untuk pemulihan pasca-erupsi. 

"Saya harap pemerintah dapat mempercepat proses pemulihan, baik dalam aspek bantuan kemanusiaan maupun rehabilitasi kawasan yang terdampak. Tempatkan SDM SDM yang mumpuni," tambahnya.

BHS juga berharap agar pemerintah memberikan SDM yang terbaik di kebencanaan.

Sementara ada  4 truk bantuan, yang diantaranya berasal dari BHS Peduli, membawa sembako seperti minyak, telur, beras, gula, serta peralatan mandi dan kebutuhan lainnya. Program bantuan ini diharapkan dapat sedikit meringankan beban para korban yang terdampak letusan Gunung Lewotobi.

"Bantuan ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap saudara-saudara kita di Nusa Tenggara Timur. Kami juga mengajak masyarakat dan pengusaha untuk mengeluarkan dana CSR mereka guna membantu meringankan beban korban bencana ini," ujar politisi Partai Gerindra tersebut.

Ditempat yang sama, Direktur Utama PT DLU, Erwin H. Poedjono, menjelaskan bahwa bantuan berupa sembako tersebut dikirim untuk meringankan beban warga yang terdampak letusan Gunung Lewotobi. 

"Kami langsung bergerak untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan. Kebetulan ada armada DLU yang menuju Maumere, yang menjadi kota terdekat untuk pengiriman bantuan," ujarnya.

Bantuan yang dikirimkan mencakup sembako, obat-obatan, peralatan mandi, pakaian layak pakai, terpal, dan perlengkapan lainnya. 

"Semua barang yang kami kirimkan telah disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di sana," tambahnya.

Rencananya, bantuan ini akan dikirimkan ke tiga lokasi pengungsian yang berada di sekitar kawasan terdampak erupsi. 

"Kami berharap dalam waktu 2 x 24 jam bantuan akan sampai ke lokasi pengungsian. Respon masyarakat setempat sangat baik, dan mereka siap membantu mendistribusikan bantuan ini," jelas Erwin.

Seperti diketahui Letusan Gunung Lewotobi terjadi pada Senin, 4 November 2024, pukul 00.30 WITA, setelah mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sejak 23 Oktober 2024. Status gunung tersebut pun ditingkatkan dari level III (siaga) menjadi level IV (awas) oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), erupsi ini menyebabkan 10 orang meninggal dunia, dengan sembilan di antaranya berasal dari Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang. Enam korban di antaranya merupakan satu keluarga yang tertimbun reruntuhan rumah dan material vulkanik, seperti batu, kerikil, dan pasir.

Selain itu, erupsi juga menyebabkan ribuan warga harus mengungsi.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news