Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Dr. Benjamin Kristianto, menyoroti pentingnya langkah-langkah konkret dalam mengatasi masalah banjir yang sering kali melanda beberapa wilayah di Jatim, seperti yang terjadi di daerah Pepelegi, kecamatan Waru, kabupaten Sidoarjo.
- Dokter Benjamin Kristianto Desak Kenaikan Honor Kader Posyandu Di Sidoarjo
- Ketua Kesira Jatim: Program MCU Gratis Langkah Tepat Tingkatkan Kesehatan Masyarakat
- DPRD Jatim: Pelayanan Pasien BPJS Harus Diutamakan, Bukan Masalah Keuangan
Anggota DPRD Jatim Dapil Sidoarjo tersebut mengatakan, banjir tidak hanya menjadi masalah infrastruktur, tetapi juga berpotensi menimbulkan masalah kesehatan serius, seperti penyebaran penyakit akibat genangan air, seperti tipe mantren.
"Masalah banjir ini sudah menjadi hal yang terus-menerus terjadi, dan kita tahu bahwa dampaknya terhadap kesehatan sangat besar. Penyakit yang timbul akibat banjir harus menjadi perhatian serius kita," ujarnya saat reses di kecamatan Waru pada Sabtu (22/2/2025).
Anggota DPRD Jatim dari Fraksi Gerindra ini mengungkapkan bahwa pihaknya sangat berharap agar pemerintah provinsi dan pusat mendengar keluhan masyarakat terkait masalah banjir.
Ia menekankan pentingnya anggaran yang dialokasikan tidak hanya untuk penanggulangan banjir, tetapi juga untuk perbaikan saluran dan infrastruktur yang mendukung pengendalian air, seperti pengerukan sungai.
"Jangan sampai anggaran yang kita alokasikan untuk desa-desa seperti Desa Waru tidak tercapai dengan baik. Masyarakat sangat membutuhkan perbaikan saluran, pengerukan sungai, dan bantuan lainnya untuk mencegah banjir yang berulang. Ini adalah masalah yang harus ditangani secara serius oleh seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah)," tegasnya.
Selain itu, dokter Benjamin juga mengapresiasi upaya pemerintah provinsi yang telah memberikan bantuan makan bergizi gratis kepada korban banjir. Ia menganggap bantuan seperti itu sangat penting untuk menjaga kesehatan masyarakat yang terdampak bencana.
"Saya berterima kasih kepada PJ Gubernur yang telah turun langsung meninjau dan memberikan bantuan kepada masyarakat. Bantuan ini sangat berarti, apalagi di saat-saat darurat seperti ini," tambahnya.
Ketua Kesira Jatim itu juga menyoroti masalah infrastruktur yang turut berperan dalam memperburuk kondisi banjir, seperti halnya jembatan layang yang membatasi aliran air di beberapa daerah.
Ia menyarankan pemerintah pusat untuk segera melakukan perbaikan dan pengawasan terhadap saluran dan irigasi yang ada.
"Kita harus segera memperbaiki saluran dan jembatan yang menjadi hambatan aliran air. Salah satu contoh yang terjadi di Pepelegi, di mana jembatan layang menyebabkan saluran air tersumbat. Ini menjadi masalah besar yang harus segera ditangani," jelasnya.
Dia juga berharap agar pemerintah pusat dapat segera menindaklanjuti masukan ini, agar program perbaikan infrastruktur dan pengendalian banjir dapat segera direalisasikan demi kesejahteraan masyarakat.
Menurut dia, DPRD Jatim tetap berkomitmen untuk terus mendorong anggaran yang tepat sasaran dan memastikan kebijakan yang diambil dapat mengurangi dampak banjir dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Menjelang Porprov Jatim IX, DPRD Soroti Minimnya Sosialisasi dan Harap Dampak Ekonomi Maksimal
- Komisi E DPRD Jatim Kawal Nasib Kontraktor Proyek SMK Rp 171 Miliar yang Belum Dibayar, Diduga Penipuan
- Prabowo Hapus Kuota Impor, Ra Huda Ingatkan Nasib Petani Garam Madura