Dongkrak Prestasi Atlet, BHS Minta Pemprov Tingkatkan Anggaran Pembinaan Cabor Di Jatim

foto/RMOLJatim
foto/RMOLJatim

Pemerintah Provinsi Jawa Timur meningkatkan anggaran pembinaan olahraga, supaya Jatim terus melahirkan prestasi membanggakan. Hal itu dikatakan oleh Dewan Penasehat Pengurus Besar Ju Jitsu Indonesia (PBJI) Jatim Bambang Haryo Soekartono (BHS) BHS disela pembukaan kejuaraan Provinsi Ju Jitsu di GOR Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Rabu (15/3/2023).


"Padahal di daerah lain di Jakarta yang dia hanya selisih 1 perak itu anggarannya 5 kali bahkan 6 kali lipat daripada anggaran di Jawa Timur," katanya.

BHS  mengatakan, anggaran yang diberikan Pemerintah Provinsi Jatim sungguh memprihatinkan karena dikurangi hingga menjadi Rp 55 Miliar untuk 65 cabor. Hal ini sangat kontras dengan anggarannya kota Bekasi maupun DKI Jakarta.

"Sedangkan Bekasi mendapatkan 53 miliar terpaut 2 miliar, apa prestasinya Bekasi terhadap nasional dibanding dengan Jawa Timur. Jadi ini terus terang saya keras menyuarakan ini dan saya mohon ada perhatian dari Jawa Timur dan kita akan ikut desak dari teman-teman yang ada di Komisi 9 (DPR RI) untuk lebih perhatian," sambungnya.

BHS menilai seharusnya Pemprov Jatim tancap gas untuk meraih prestasi olahraga melalui atlet Jawa Timur pasca pandemi Covid-19 dengan menaikkan anggaran dan memberikan bonus pada atlet berprestasi. Untuk itu dia meminta agar Gubernur dan Wagub Jatim memperhatikan hal ini.

"Kita tertinggal dalam pembinaan olahraga, sekarang Covid sudah tidak ada ini kesempatan kita untuk kita mengejar apalagi ibu Gubernur mengatakan bahwa Porprov (Pekan Olahraga Provinsi) ayo kita tingkatkan jadi satu tahun sekali. Kenapa anggaran Jawa Timurnya yang jelas-jelas setelah Porprov ini tersaring pasti mereka akan melakukan puslatda, puslatda ini harus kuat," tegas Pria yang juga menjabat CEO PT. Dharma Lautan Utama tersebut yang didampingi Ketua KONI Jatim M Nabil.

Ketua KONI Jatim M Nabil menerangkan, bahwa kejuaraan Ju Jitsu Provinsi Jawa Timur yang diikuti ratusan atlet ini sebagai upaya persiapan menghadapi PON 2024 di Aceh.

Kejuaraan Ju Jitsu yang diikuti 261 atlet dan digelar mulai 15 sampai 16 Maret 2023 di GOR Universitas PGRI Adi Buana Surabaya diapresiasi M Nabil  karena dapat melatih mental dan aura agar para atlet mempunyai rasa percaya diri tinggi.

"Dan pengalaman tanding itu menjadi modal karena ini olahraga combat dan sebuah olahraga yang tidak masuk kategori terukur, sehingga peluang menang itu harus benar-benar strong, harus benar-benar kuat. Mudah-mudahan kegiatan seperti ini menjadi bagian untuk memberikan kontribusi terhadap posisi Jawa Timur nanti," katanya.

Terkait anggaran pembinaan olahraga Jatim, Nabil menjelaskan pihaknya bakal menyiapkan beragam infrastruktur untuk menghadapi PON maupun Kejurnas lainnya. Sehingga anggaran 55 miliar dinilai tak mencukupi.

"Pembanding yang paling sederhana itukan Sumut 95 miliar, Jabar 90," terangnya.

Di tempat yang sama, Ketua PBJI Jatim Taufiqurrahman menjelaskan bahwa kegiatan ini untuk menyaring atlet dan menjadi bahan evaluasi sebelum bertanding pada acara Porprov Jatim.

'Nanti kan yang berhasil untuk melaju ke Porprov tidak untuk yang pra PON. Jadi ini yang ke Porprov dari masing-masing Kabupaten/Kota sebagai ajang evaluasi nanti yang akan dikirim ke Porprov melalui ini," ucapnya.

Di kejuaraan ini juga diwarnai pemberian bonus sebesar Rp. 3 Juta dari BHS kepada Ilma Yeni Megawati yang meraih medali perak di ajang Asean Ju Jitsu Champion pada Februari lalu. Dan dia berterima kasih kepada PBJI dan BHS yang telah mendukung langkahnya untuk mendapatkan prestasi membanggakan bagi Jawa Timur.

"Alhamdulillah saya juga nggak nyangka kalau bisa berangkat karena tanpa support-support mereka, saya juga nggak bisa sampai di titik ini juga," terangnya. 

ikuti terus update berita rmoljatim di google news