DPRD Jawa Timur meminta agar Pemprov peduli dengan keluhan petani soal mahal dan langkahnya pupuk yang ada di pasaran. Pasalnya, selama ini petani merasa sangat dirugikan karena biaya operasional untuk menanam tanaman naik drastis.
- Menjelang Porprov Jatim IX, DPRD Soroti Minimnya Sosialisasi dan Harap Dampak Ekonomi Maksimal
- Komisi E DPRD Jatim Kawal Nasib Kontraktor Proyek SMK Rp 171 Miliar yang Belum Dibayar, Diduga Penipuan
- Prabowo Hapus Kuota Impor, Ra Huda Ingatkan Nasib Petani Garam Madura
"Warga memang mengeluh karena pupuk langkah. Dan ini merupakan permasalahan yang sangat lama dan harus segera diselesaikan," katanya.
Politisi Gerindra itu meminta agar Pemprov memberikan kebijakan untuk membantu memasok pupuk bagi petani. Agar, ketika musim tanam tiba, petani tidak mengalami kesulitan dan bisa memupuk dengan lancar.
"Pemerintah harus memberikan prioritas untuk membantu soal ketahanan pangan. Jangan sampai ini dibiarkan berlarut-larut," jelasnya.
Selain masalah pupuk, Sadad juga mendapat curhatan mengenai situasi pancaroba. Apalagi, beberapa bulan terakhir di beberapa kawasan terjadi kejadian alam meskipun tidak dalam skala besar.
"Masyarakat ingin semua pihak sigap dan berharap ada hotline untuk laporan," ungkapnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Menjelang Porprov Jatim IX, DPRD Soroti Minimnya Sosialisasi dan Harap Dampak Ekonomi Maksimal
- Komisi E DPRD Jatim Kawal Nasib Kontraktor Proyek SMK Rp 171 Miliar yang Belum Dibayar, Diduga Penipuan
- Prabowo Hapus Kuota Impor, Ra Huda Ingatkan Nasib Petani Garam Madura