Anggota DPRD Jawa Timur Puguh Wiji Pamungkas menanggapi rencana pemerintah untuk melakukan kebijakan impor 2,1 juta sapi perah untuk mensukseskan program Makan Siang Bergizi (MBG).
Anggota DPRD Jatim dari Daerah Pilihan (Dapil) Malang Raya itu berharap program impor sapi perah itu juga melibatkan kelompok ternak dan peternak kecil untuk mendongkrak perekonomian mereka.
- Menjelang Porprov Jatim IX, DPRD Soroti Minimnya Sosialisasi dan Harap Dampak Ekonomi Maksimal
- Komisi E DPRD Jatim Kawal Nasib Kontraktor Proyek SMK Rp 171 Miliar yang Belum Dibayar, Diduga Penipuan
- Prabowo Hapus Kuota Impor, Ra Huda Ingatkan Nasib Petani Garam Madura
“Saya pikir program ini merupakan turunan bagi presiden terpilih. Kebijakan ini harus pro rakyat menurut saya,” katanya beberapa waktu lalu.
“Di masyarakat ada KUD, kelompok ternak dan menurut saya harus terorganisir lewat KUD-KUD. Tetapi secara implementasi secara pelaksanaan dikembalikan KUD dan kelompok ternak di masyarakat,” tambahnya.
Puguh menyambut baik program makanan bergizi gratis dari Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang akan dimulai pada Januari 2025 mendatang.
Menurut dia, program makan bergizi dan susu gratis itu tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga berpotensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan peternak sapi lokal.
Meski demikian, dia berharap agar program tersebut melibatkan sektor UMKM. Peternak kecil dan UMKM harus mendapatkan perhatian dan diuntungkan agar mereka terkesan tidak ditinggalkan, saat program tersebut diberlakukan pada tahun depan.
“Sehingga mereka merasa dengan kebjakan yang diambil pemerintah memiliki dampak sirkuler bagi petani. Jangan sampai kebijakan itu berpihak kepada penguasa atau pengusaha dan tidak pro rakyat,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Menjelang Porprov Jatim IX, DPRD Soroti Minimnya Sosialisasi dan Harap Dampak Ekonomi Maksimal
- Komisi E DPRD Jatim Kawal Nasib Kontraktor Proyek SMK Rp 171 Miliar yang Belum Dibayar, Diduga Penipuan
- Prabowo Hapus Kuota Impor, Ra Huda Ingatkan Nasib Petani Garam Madura