DPRD Kota Malang Sebut MCC Perlu Dukungan Pemerintah untuk Menjaga Keberlanjutan Operasional

Anggota DPRD Kota Malang, Bayu Rekso Aji/Ist
Anggota DPRD Kota Malang, Bayu Rekso Aji/Ist

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang menyebut Malang Creative Center (MCC) masih memerlukan dukungan finansial dari APBD.


Yang mana dana itu akan digunakan untuk menjaga keberlanjutan operasional MCC. Demikian dikatakan oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang, Bayu Rekso Aji pada Rabu (19/6). 

"Gini ya, tentang MCC untuk masalah menguntungkan kontribusi PAD (Pendapatan Asli Daerah) bukan semata-mata itu tujuannya. Karena kita mendirikan MCC sebenarnya, tujuan awalnya sebagai inkubator temen-temen ekonomi kreatif, ada sekitar 14 apa 17  subsektor. Sehingga perlu peran pemerintah masuk disitu," ungkapnya.

Menurut Bayu, meski MCC masih berumur baru satu tahun telah terbukti menjadi salah satu katalisator bagi sektor ekonomi kreatif di Kota Malang. Dimana saat ini sektor Ekraf menyumbang sekitar 10 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kota.

"MCC tidak hanya pusat kegiatan inkubasi bisnis, namun mampu berperan signifikan dalam mengurangi angka pengangguran terbuka di kota Malang. Tentu ini lumayan, artinya kalau dilihat ini baru berumur 1 tahun beroperasional. Kita tidak bisa membebani MCC untuk bisa memberikan kontribusi langsung, artinya pelan-pelan. Ibarat masih bayi butuh waktu. Nanti harus diadakan kajian-kajian, dari delapan lantai mana yang bisa memberikan kontribusi. Misalnya menutup kebutuhan-kebutuhan mungkin listrik dan segala macamnya," paparnya. 

Sedangkan, mengenai perdebatan di Kota Malang terkait pembiayaan dari APBD yang akan dihentikan. Bayu menyebut, perlunya sikap bijak dalam menangani isu penghentian biaya operasional ini. 

"Kita tidak boleh hanya melihat MCC dari sudut pandang menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) semata. Namun harus melihatnya secara umum, sebagaimana infrastruktur lainnya, seperti jembatan sebagai infrastruktur lalulintas, MCC juga memerlukan dukungan untuk menjaga keberlangsungan sektor ekonomi kreatif," jelas Bayu.

"Saya sepakat bahwa yang lebih penting adalah pemberdayaan sektor ekonomi kreatif di Kota Malang. MCC harus terus menjadi multiplier effect ekonomi, bukan hanya objek kontribusi PAD semata," imbuhnya. 

Bahkan, ia menyatakan tetap mendukung mengenai pembiayaan MCC melalui APBD Kota Malang. Dia meminta pengelolaan MCC terus diperbaiki agar masyarakat merasakan manfaatnya. Setelah pengelolaan berjalan lancar MCC diharapkan dapat mandiri secara pengelolaan dan memberikan kontribusi PAD yang signifikan.

"Secara pribadi tetap mendukung APBD atau Pemerintah Kota harus masuk di situ, karena memang kebutuhan-kebutuhan teman-teman UMKM khususnya di sektor ekonomi kreatif dengan MCC itu sangat besar, pelaku ekonomi kreatif semakin bertumbuh, ya karena ada pelatihan ada informasi di situ. Hal itulah yang harus menjadi perhatian," tandasnya. 

Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan MCC tetap dapat berperan sebagai pusat kemajuan ekonomi kreatif di Kota Malang. Melalui upaya-upaya pembenahan yang berkelanjutan. 

"Nanti perlu kita bicara kan ya, jadi kalau langsung dipotong semua anggaran Rp 6 miliar menurut saya untuk saat ini belum tepat," pungkasnya.[Adv]

ikuti terus update berita rmoljatim di google news