Driver ojek online (Ojol) yang mengatasnamakan Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal Frontal melakukan aksi unjuk rasa di beberapa titik di kota Surabaya.
- Apresiasi Para Insan Kepemudaan dan Olahraga Berprestasi, Gubernur Khofifah: Pengharum Nama Jatim di Kancah Global
- Intoleransi Ancam Nasib Generasi Bangsa, Pusham Surabaya: Sekolah Jadi Benteng Atasi Ideologi Ekstremisme
- Stok Aman Bahkan Surplus, Bupati Yurohnur Tegaskan Kabupaten Lamongan Tidak Butuh Impor Beras
Koordinator Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal Frontal, David Walalangi menjelaskan, ada beberapa tuntutan terkait aksi yang dilakukan para driver.
Selain meminta kenaikan tarif dan perbaikan skema insentif, manajemen juga diharapkan tidak membuka perekrutan driver baru.
"Selain itu, kami ingin membuka suspen dan transparansi suspen. Termasuk perombakan manajemen aplikator, serta transparansi perjanjian kemitraan. Ini sebenarnya sudah kita lakukan berkali kali," kata David dikutip Kantor Berita , Selasa (19/3).
Dari tuntutan yang disampaikan itu, lanjutnya, aplikator tidak pernah menghiraukan. Batas waktu yang ditetapkan juga tidak pernah ditindaklanjuti. Sebab itu langkah hukum akan dilakukan jika apa yang menjadi aspirasi masih diindahkan.
Dari pantauan di kantor aplikator Grab, Jalan Klampis Jaya Surabaya, peserta aksi ini tidak ditemui managemen. Pengamanan ketat dilakukan, tidak hanya dari Polsek Sukolilo tapi juga dibantu jajaran Polrestabes Surabaya.
Dalam aksinya mereka juga memasang tenda di depan kantor Grab.
Jika tetap tidak ada jawaban atas tuntutan, mereka mengancam akan menginap di kantor aplikator.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Selain Pendatang, Warga Surabaya yang Melakukan Perjalanan ke Luar Kota Juga Wajib Tes Swab
- Viral Caleg di Bondowoso akan Jual Ginjal, Ketua IDI: Jual Beli Organ Tidak Boleh
- Lama Menghilang, Penyanyi Astrid Kembali Memulai dari Colors Pub