Ada dua perusahaan raksasa di Indonesia yang menjadi bagian dari sekian banyak perusahaan yang menjadi calon penambang pasir laut untuk diekspor ke Singapura. Karena itu, izin tambang pasir laut yang dikeluarkan pemerintah dinilai bakal sulit dicabut.
- ARB: Kader Golkar Rapatkan Barisan di Bawah Komando Airlangga Hartarto
- Indeks Birokrasi Reformasi Pemkab Lamongan Naik kelas, Bupati Pak Yes Sabet Penghargaan
- Ini Respon Fraksi PKB DPRD Probolinggo atas Rencana Pemkab Lumajang akan Manfaatkan Air di Ronggo Jalu
Direktur Eksekutif Celios, Nailul Huda menuturkan, ada dua tokoh besar negara di balik aktivitas ekspor penambangan pasir laut di Indonesia.
“Ada beberapa petinggilah yang main juga kan, ditengarai ada perusahaannya Yusril (Ihza Mahendra), terus kemudian dari Hashim (Djojohadikusumo) bermain di situ. Jadi kepentingannya sangat besar,” ungkap Nailul Huda melansir RMOL, Jumat (11/10).
Namun, lanjut Nailul, lewat Mendag Zulhas izin aktivitas ekspor pasir laut itu bisa dengan mudah dicabut jika memang merugikan kedaulatan Indonesia. Terlebih, dalam penambangan pasir laut ini, Singapura yang akan diuntungkan.
“Singapura yang diuntungkan dari kebijakan ini. Nah ini kan, lagi-lagi yang beli tanah di Singapura orang-orang kaya di Indonesia juga kan, jadi akhirnya Singapura yang mendapatkan uang besar itu, Indonesia justru dirugikan,” tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bagi KPU, Kampanye 75 Hari Justru Bisa Meminimalisir Pembelahan di Masyarakat
- Ingin Selesaikan Program yang Belum Tuntas, Petahana Ning Ita Daftar Bacawali di Dua Partai
- Reses Di Jogoloyo, Hadi Dediansyah Bantu Selesaikan Sengketa Tanah Warga