Bupatii Probolinggo Puput Tantriana Sari mengimbau, agar masyarakat tidak panik atas pengumuman Presiden Joko Widodo terkait adanya dua warga negara Indonesia (WNI) positif terkangkit virus corona.
- Wali Kota Sutiaji Nyatakan Pembangunan di Kota Malang Diterima dan Diakui Pasca Raih PPD Terbaik II di Jatim
- Komisi A Minta Inspektorat Uji Sampel 10 Proyek Box Culvert di Surabaya
- Pemkot Surabaya Buka Sayembara Desain Kawasan Eks THR-TRS, Hadiah Capai Rp50 Juta
Tantri juga meminta, agar masyarakat tetap mewaspadai dan mengantisipasi penyebaran virus corona tersebut.
"Akan tetapi (warga ) tidak juga terlalu over reaktif pada kasus corona. Saya menginginkan dan mengajak pada masyarakat untuk tetap tidak paranoid (berlebihan ketakutan) sampai kemudian memborong masker," jelas Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (3/03).
Menurut Tantri, yang terpenting bagi warga Kabupaten Probolinggo ialah menjaga kasadaran hidup bersih dan sehat.
"Bagaimana kita menjaga kebersihan utamanya tangan dan yang terpenting adalah kesadaran orang yang sakit," paparnya.
Dia mencontohkan, ketika warga terkena penyakit Flu dan batuk, harus menggunakan masker. Supaya, virus tersebut tidak tertular pada warga atau lingkungan.
"Contohnya kalau merasa sakit batuk flu ya pakai masker. Ini tidak hanya ketika ada (Virus) corona," ungkap dia.
Pengambil kebijakan ini juga memerintahkan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, untuk mensosialisasikan.
"Saya sudah perintahkan untuk melakukan sosialisasi pada masyarakat melalui Puskesmas dan Posyandu dan seterusnya," katanya.
Sehingga adanya dua warga negara Indonesia (WNI) yang terjangkit virus Corona teri, agar warga tidak terlalu panik.
"Masyarakat mempunyai kewajiban dan yang satu tidak panik waspada tetap ada. Tapi yang paling penting lembaga-lembaga sekolah, bagaimana anak-anak sekolah menerapkan PHBS," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kunjungan Wisman di Jatim Meningkat, Gubernur Khofifah Minta Bupati-Wali Kota Maksimalkan Infrastruktur Penunjang Pariwisata
- Teguh Santosa: Anggota JMSI Jangan jadi “Alat Pemukul” dan “Tukang Semir”
- Sebulan, Polisi di Banyuwangi Bongkar 14 Kasus Narkoba