Dugaan Pungli Sekolah Negeri- DPRD Gresik Lakukan Klarifikasi

. Komisi I DPRD Gresik langsung bergerak, usai mendapat laporan dari sejumlah orang tua siswa di SMA Negri 1 Manyar dan SMA Negri 1 Kebomas. Pasalnya, mereka (orang tua siswa) diduga diminta uang pungutan senilai jutaan rupiah dengan kedok untuk kegiatan studi budaya.


"Laporan yang masuk ke Komisi I DPRD Gresik, besaran pungutan uang untuk kegiatan studi budaya SMAN 1 Manyar yang akan dilakukan ke Jakarta. Para siswa dimintai biaya sebesar Rp 1,9 juta. Sedangkan, SMAN 1 Kebomas yang akan berstudy budaya ke Bali menarik biaya sebesar Rp 1,4 juta persiswa," katanya kepada Kantor Berita RMOL Jatim, Selasa (6/3).

"Ironisnya, bagi siswa yang tidak mengikuti kegiatan itu. Bakal dikenakan pinalti oleh pihak sekolah dan harus membayar uang penganti senilai dengan besaran yang sama seperti yang ikut kegiatan. Ini kan tidak benar dan bisa dikategorikan pungutan liar (pungli)," sambung Syaicu dengan nada geram.

Ditambahkan Syaichu, bahwa pihaknya telah mendatangi dua sekolah itu untuk melakukan klarifikasi.

"Baik SMAN 1 Manyar maupun SMAN 1 Kebomas sudah kami datangi, untuk kita kronfrontir keterangannya dengan yang dilaporkan masyarakat (orang tua siswa, red)," tegas Syaicu.

Syaicu mengatakan pihak kedua sekolah tidak membantah jika ada kegiatan studi budaya. Namun untuk masalah uang pinalti, pihak sekolah membantah jika melakukannya.

"Meski demikian, kami akan tetap memantau terus persoalan ini. Agar dunia pendidikan di Gresik bebas dari pungli, berkedok kegiatan sekolah," pungkas Syaicu. [eze/bdp]

ikuti terus update berita rmoljatim di google news