Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi NasDem, Aminurokhman menyambut baik Wacana yang dilemparkan Ketua KPU RI Hasyim Asyari mengenai kampanye di dalam kampus atau perguruan tinggi.
- Sempat Membantah, Wahyu Setiawan Akui Sumber Uang Suap Harun Masiku dari Hasto
- Pertanyakan Pengunaan Dana Pilkada 2024 Senilai Rp 84 Miliar, DPRD Gresik Senin Depan Hearing KPU
- KPU Tetapkan Ika Puspitasari dan Rachman Sidharta Arisandi Sah Pimpin Kota Mojokerto Hingga 2030
“Kalau Ketua KPU mengizinkan tentu saya sangat mendukung,” kata Aminurokhman dalam keterangannya yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (23/7).
Dia mengingatkan, masyarakat tidak perlu khawatir terkait pelaksanaan kampanye di kampus karena civitas akademika sulit diintervensi.
“Bagaimana pun juga kampus itu bagian dari generasi bangsa yang memiliki kapasitas untuk berpikir tentang demokrasi,” tegasnya.
Menurut dia, selain sulit diintervensi kampus juga akan sulit untuk dipolitisasi dengan kegiatan kampanye. Pasalnya, pilihan politik bagi civitas akademika itu didasarkan pada aspek rasionalitas dan idealisme.
Sehingga, visi misi dan program para peserta pemilu termasuk bakal capres dan cawapres menjadi pertimbangan utama dalam menentukan pilihan itu sendiri.
"Mereka tidak mudah diintervensi karena mereka memiliki idealisme. Mereka akan menentukan pilihan politik itu berdasarkan rasionalitas, idealisme mereka,” katanya.
Lebih lanjut, dia menilai, bahwa kampanye di kampus merupakan salah bentuk edukasi politik kepada para mahasiswa. Sebab, mahasiswa harus melek terhadap politik dan bangsanya sendiri ke depan.
“Ketika mahasiswa tidak mengenal visi misi politik tentu akan menimbulkan sikap apatis dan acuh terhadap dunia politik. Tentu ini akan sangat mengkhawatirkan karena bangsa ini ke depan akan diisi oleh mereka,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sempat Membantah, Wahyu Setiawan Akui Sumber Uang Suap Harun Masiku dari Hasto
- Bahas Target Ekonomi 8 Persen, Rizki Sadig Soroti Kesenjangan Digital dan Nasib Petani Gurem
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran