Jebloknya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II atau pada bulan April sampai dengan Juni 2020 hingga minus 5,32 persen harus benar-benar disikapi oleh pemerintah.
- Menko Infrastruktur AHY Kunjungi PSEL Benowo, Apresiasi Pengolahan Sampah Jadi Listrik
- Presiden Resmikan 17 Stadion Berkelas Dunia, Menko AHY: Komitmen Infrastruktur Dukung Prestasi Olahraga Nasional
- AHY dan Gibran Bisa Jadi Penantang Prabowo
Minusnya pertumbuhan ekonomi ini juga menjadi perhatian Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
AHY berpandangan, pengumuman yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) ini harus disikapi, salah satunya dengan mengoptimalkan kebijakan anggaran pemulihan ekonomi yang telah digelontorkan pemerintah belum lama ini dalam menghadapi pandemik Covid-19.
"Kita berharap serapan anggaran pemulihan ekonomi, terutama untuk mendorong konsumsi masyarakat pada kuartal III bisa benar-benar ditingkatkan sehingga kita terhindar dari resesi," kata AHY di akun Twitternya, Rabu (5/8), dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Berdasarkan data BPS, menurunnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia ini lantaran sejumlah komoditas mengalami kontraksi akibat pandemik Covid-19 ini.
Menurut Kepala BPS Suhariyanto, Covid-19 membawa dampak buruk dan telah menciptakan efek domino, mulai dari masalah kesehatan, sosial, hingga masalah ekonomi. Tekanan dari Covid-19 juga berimbas pada sektor korporasi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Menko Infrastruktur AHY Kunjungi PSEL Benowo, Apresiasi Pengolahan Sampah Jadi Listrik
- Presiden Resmikan 17 Stadion Berkelas Dunia, Menko AHY: Komitmen Infrastruktur Dukung Prestasi Olahraga Nasional
- AHY dan Gibran Bisa Jadi Penantang Prabowo