Elektabilitas yang diumumkan lembaga survei bukan aspek utama dan penting dalam merumuskan figur yang akan diusung pada Pilpres 2024.
- PDIP dan PKS Diprediksi jadi Oposisi, PKB dan PPP Kemungkinan Merapat ke Koalisi
- Menteri Sandiaga Uno Akan Bantu Pemkab Kembangkan Wisata Di Gresik
- Burhanuddin Muhtadi: Presidential Threshold 20 Persen Tidak Lazim di Negara Lain
Dikatakan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Bambang Wuryanto, elektabilitas hanya sebatas gambaran umum publik terhadap satu orang tertentu.
"Elektabilitas itu kan hanya potret yang bisa diberi aksi," ujar Bambang Pacul, sapaan karibnya melansir Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (26/9).
Bagi Bambang Pacul, potret elektabilitas yang tinggi pada figur tertentu hari ini, adalah gambaran dari situasi pandemi Covid-19.
"Kenapa elektabilitas pada tinggi hari ini? Itu kan karena Covid dua tahun," terangnya.
Ketua Komisi III DPR RI ini memandang, situasi pandemi memudahkan orang yang punya jabatan tertentu untuk memassifkan perkenalan diri di media sosial.
"Mereka hadir melalui sosmednya. Gimana pergerakan lapangannya? Pasti belum ada," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bambang Pacul: Pendidikan Politik Jadi Syarat Mutlak Demokrasi Ideal
- Soal Gugatan Pemilu Tertutup, Bambang Pacul: Kenapa Tidak Ikuti Prosedur MK Saja?
- Megawati Dikabarkan Sudah Restui Ganjar, Ini Respon Bambang Pacul