Puluhan ibu rumah tangga asal Desa Tugu Rejo, Kecamatan Gampeng Rejo, Kabupaten Kediri, mendapatkan pelatihan membuat sabun cuci pakaian berbahan dasar dari minyak jelantah. Kegiatan ini digagas oleh ibu muda inovatif bernama Frihertin Novitarini (35).
- Gelar Apel Pagi, Gubernur Khofifah Minta Kinerja Pemprov Jatim Terjaga dengan Stamina Terbaik Selama Ramadhan
- Nelayan Banyuates Terdampak Pengeboran Sumur Eksplorasi Hidayah-1 Minta Ganti Rugi Segera Dibereskan
- Bupati Kediri Serahkan Bantuan Alat Pertanian Pada Kelompok Tani
Perempuan yang akrab disapa Jeng Nopil ini menilai jika minyak jelantah bisa berbahaya buat lingkungan, karena di dalamnya mengandung unsur residu.
"Saya menyayangkan limbah minyak jelantah dibuang, Sebab residunya berbahaya. Nah kita pingin limbah minyak jelanta itu kita bikin buat sabun cuci baju," terang ibu tiga tersebut, Sabtu (27/7) pada Kantor Berita
Ia berharap dengan pelatihan membuat sabun cuci pakaian berbahan dasar minyak jelantah nantinya bisa meminimalisir bahaya SLS atau bahan kimia detergen yang bisa merusak kulit dan lingkungan sekitar.
Lebih lanjut dikatakan Jeng Nopil, sabun buatan emak-emak ini dikemudian hari bisa dipasarkan di kalangan sendiri atau dijual dikhalayak melalui pembayaran sistem barter, ditukar dengan minyak jelantah.
Proses pembuatan sabun cuci berbahan minyak jelantah dilakukan melalui mekanisme perendaman biji kopi, yang membutuhkan waktu beberapa jam. Perendaman ini dimaksudkan untuk penyerapan racun yang ada di dalam kandungan minyak jelanta.
Setelah perendaman selesai, kemudian dilakukan proses pencampuran menggunakan arang.
"Supaya residu residu itu menempel di arang. Setelah jernih kita lakukan pencampuran dengan alkali. Bahan dasar utamanya minyak jelantah dan alkali," paparnya.
Pelatihan diberikan cuman satu hari, untuk membuat sabun cukup dibutuhkan waktu tiga jam. Para ibu rumah tangga ini datang ke Balai Desa Tugu Rejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri dengan membawa bekal minyak jelantah sendiri dari rumah.
Jeng Nopil mengestimasi untuk satu kilo minyak jelantah bisa menghasilkan satu kilo sabun.
"Pelatihannya cuman sehari ini, butuh waktu tiga jam sudah jadi dalam bentuk sabun. Mereka membawa sendiri minyak dan dikumpulkan swadaya sendiri. Untuk satu kilo minyak jelanta, kita dapat menghasilkan satu kilo sabun berbahan jelanta. Estimasinya lebih hemat mas, minyak jelantanya sudah gratis," kata Jeng Nopil.
Pelatihan membuat sabun ini, mendapat respon positif dari para ibu rumah tangga yang ada di lingkungan desanya. Menurutnya produk sabun yang dibuat dengan berbahan minyak jelantah di Kediri sebelumnya tidak pernah ada. Dengan bekal pelatihan yang diberikan, tidak menutup kemungkinan nantinya bisa meningkatkan taraf perekonomian bagi mereka.
"Untuk meningkatkan perekonomian, kemudian sebagai upaya alternatif mengganti sabun detergen juga bisa," pungkasnya.
Selain mendapat pelatihan membuat sabun cuci, para ibu rumah tangga ini juga diberikan keterampilan memproduksi sabun mandi berbahan alami seperti susu kambing etawa, dan minyak kelapa.[ndik/aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tak Bisa Tarik Tabungan Rp495 Juta, Dua Nasabah BPR Jatim Lapor Polisi
- PMI Jatim Terus Gelontorkan Bantuan untuk Korban Gempa Bawean
- Penuh Khidmat, Pemkot Surabaya Gelar Upacara Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-78