Empat atlit SLOMPN Unesa berhasil meraih medali emas dalam Kejuaraan Wilayah (Kejurwil) Taekwondo Jawa Tiga di Yogyakarta beberapa waktu lalu.
- Indonesia Kalah, Gol Vietnam Agak Berbau Keberuntungan
- Piala AFF 2024: Usai Shin Tae-yong Rotasi Pemain, Timnas Indonesia Cetak Gol Lawan Myanmar
- Andhika Lakukan 7 Penyelamatan Gemilang, Persebaya Pulang Bawa Tiga Poin
Keempat atlit itu dalah Afif yang terjun di kelas 61 kg cadet, Zaky kelas 65 kg cadet dan Nimas Ayu Alexandria yang meraih emas di kelas 55 kg putri Cadet. Afif dan Zaky mewakili daerahnya Yogyakarta dan Jawa Tengah, sedangkan Nimas Ayu Alexandria mewakili Jawa Timur. Sedangkan, Muhammad Arga berhasil merebut emas dalam kelas 63 junior putra.
Selain mampu merebut emas, dua atlit SLOMPN Unesa juga menjadi atlit terbaik dalam kejuaraan tersebut.
“Alhamdulillah kedua atlit kami juga meraih pemain terbaik dari 600 peserta yang mengikuti kejuaraan ini,” kata pelatih taekwondo SLOMPN Unesa, Uria Dedi Blegur ketika dikonfirmasi.
Dia mengatakan, prestasi itu cukup membangggakan. Karena anak didiknya dinilai punya mental dan fisik yang mumpuni untuk bertanding, sehingga dipilih untuk mewakili daerahnya masing-masing.
“Memang dari try out sampai dengan Kejurwil kami melihat kemampuan mereka mengalami perkembangan yang cukup signifikan,” katanya.
Meski demikian, Dedi mengaku akan terus melakukan evaluasi, agar kemampuan yang dimiliki anak didiknya terus meningkat.
“Kita pemusatan latihan mulai dari evaluasi pertadingan pertama kali ikut memang ada beberapa perbaikan. Tetapi kemampuan anak-anak harus terus dikembangkan dan akan kita evaluasi terus,” tambahnya.
Salah satu yang dilakukan adalah dengan memperbaiki teknik tendangan dan pukulan. Kemampuan dasar itu merupakan ketrampilan yang harus ditingkatkan, secara terus menerus.
“Untuk sementara ini usia awal peralihan cadet dan yunior memang untuk teknik pembenahan di basic tendangan pukulan,” jelasnya.
Selain itu, menurut dia, pihaknya juga akan memperbaiki mental bertanding dari para atlit. Pasalnya, dari evaluasi, ada beberapa atlit yang mentalnya masih harus dibenahi. Sehingga, mereka bisa all out ketika bertanding di setiap event.
“ Tujuan dan tahapan dan tahapan fokus pembentukan basic dan untuk juara belum, di usianya.Setelah di usia 17 tahun training to win,” tegasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang