PT Secco Nusantara (SN) bergerak cepat. Bekerja sama dengan satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo, pabrik rokok di Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, yang 42 karyawannya terkonfirmasi positif Covid-19 itu telah melakukan serangkaian langkah untuk mencegah penularan kepada karyawan yang lain.
- Muslimat NU Probolinggo Soroti Rencana Lumajang Ambil Air dari Ronggojalu: Harus Dikaji Ulang
- Menteri Pekerjaan Umum Kunjungi Ruas Tol Fungsional Gending-Paiton Probowangi
- ESDM Jatim Keluarkan Surat Peringatan untuk Tambang di Probolinggo
Kepala Seksi Personalia & General Affairs (PGA) dan Keuangan PT SN, Ahmad Nur Susilo, menjelaskan langkah pertama adalah mengisolasi karyawan yang terkonfirmasi positif.
"Sebanyak 31 karyawan yang merupakan warga Kabupaten Probolinggo telah dibawa ke rumah sehat di Kecamatan Dringu untuk menjalani perawatan intensif. Sedangkan 11 karyawan lain yang berasal dari luar Probolinggo, ditangani oleh gugus tugas dari daerah asal mereka," kata Ahmad saat dikonfirmasi Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (23/4).
Langkah kedua, lanjut Ahmad, yakni melakukan tes swab ulanng terhadap 42 karyawan yang sebelumnya positif terpapar Corona. Ini dilakukan secara mandiri oleh perusahaan.
Langkah ketiga yang tak kalah penting, menurut Ahmad, adalah melakukan penelusuran (tracing) terhadap pihak-pihak yang memiliki riwayat kontak langsung dengan karyawan yang terkonfirmasi positif. Untuk karyawan yang melakukan kontak fisik dengan pasien yang terpapar Covid-19, oleh perusahaan langsung diliburkan selama 14 hari ke depan. Itu sesuai anjuran protokol kesehatan.
”Meskipun tidak masuk kerja, manajemen pabrik tetap memberikan gaji mereka selama diliburkan,” tambahnya.
Sedangkan langkah keempat, pabrik yang memproduksi rokok kretek ini juga bekerja sama dengan Gugus Tugas Covid-19 Probolinggo terus melakukan upaya memutus mata rantai penyebaran virus Corona di lingkungan pabrik. Caranya adalah dengan melakukan sterilisasi melalui penyemprotan disinfektan.
Menurut Ahmad Susilo, pihaknya meyakini, penularan virus terjadi di luar pabrik. Misalnya ada karyawan yang tertular saat melakukan perjalanan. Keyakinan itu tidak terlepas dari kebijakan perusahaan yang sejak awal ketat menerapkan protokol kesehatan.
Di lingkungan pabrik, tambah Ahmad, perusahaan sejak lama telah melengkapi diri dengan wastafel elektrik untuk cuci tangan. Setiap karyawan yang hendak masuk pabrik, terlebih dulu juga mesti dicek suhu tubuh menggunakan thermo gun.
”Karyawan wajib pakai masker dan disediakan hand sanitizer di pintu masuk dan di dalam pabrik,” urai Ahmad.
Semisal ada karyawan yang melanggar, seperti tidak mengenakan masker, lanjut Ahmad, pihaknya akan melakukan panggilan dan karyawan itu diberikan pengarahan. Andaikata pelanggaran dilakukan sebanyak tiga kali, karyawan tersebut akan diberi surat peringatan.
”Pihak pabrik juga sudah melakukan beberapa langkah pencegahan seperti berjemur dan pemberian multivitamin,” jelas Ahmad, yang juga ketua Satgas Covid-19 di PT SN.
Terpisah, Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari mengatakan, dalam sepekan terakhir memang banyak warga Probolinggo yang terpapar Covid-19. Mulai dari tenaga kesehatan, perawat hingga dirut RSUD Waluyo Jati dan Puskesmas Maron.
"Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kami, utamanya untuk menjawab tindakan apa yang mesti dilakukan. Saat ini kami masih menunggu hasil kerja gugus tugas," tegas Bupati Puput.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Muslimat NU Probolinggo Soroti Rencana Lumajang Ambil Air dari Ronggojalu: Harus Dikaji Ulang
- Menteri Pekerjaan Umum Kunjungi Ruas Tol Fungsional Gending-Paiton Probowangi
- ESDM Jatim Keluarkan Surat Peringatan untuk Tambang di Probolinggo