Enam Kecamatan Di Pesisir Selatan Jember Terancam Tsunami, Bupati Hendy Beri Peringatan

Bupati Jember Hendy Siswanto/RMOlJatim
Bupati Jember Hendy Siswanto/RMOlJatim

Untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak resiko bencana Tsunami di daerah pesisir pantai selatan Jember, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember menggelar Apel Kesiap-siagaan Bencana alam di Alun-alun Kecamatan Puger, Kamis (26/8).


Langkah ini sebagai edukasi dan peringatan dini bencana pada 6 kecamatan, yang berbatasan langsung dengan laut selatan Jember. Sebab, sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), berpotensi tsunami dengan tinggi gelombang hingga 19 meter. Keenam kecamatan itu adalah Tempurejo, Ambulu, Puger, Gumukmas, Wuluhan, dan Kencong.

"Kegiatan kesiapsiagaan ini, harus terus dilakukan, karena tidak tahu kapan bencana ini datang," kata Bupati Jember Hendy Siswanto, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

 Karena itu dia memerintahkan BPBD untuk segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat, untuk mengurangi dampak dan  risiko bencana. Selain itu membuat jalur-jalur evakuasi pada 6 kecamatan, sehingga masyarakat dengan mudah menyelamatkan diri, jika terjadi bencana. 

Tentunya ini perlu adanya keterlibatan semua pihak pemerintah, kelompok masyarakat, dunia usaha, Serta media, untuk bersama-sama mengantisipasi dampak bencana alam. 

"Sebab, dampak kesiapsiagaan yang hanya dilakukan pemerintah (BPBD), hanya 1,7 persen. Jadi faktor keselamatan terbesar adalah masyarakat itu sendiri, karena bencana tidak bisa diprediksi. Tentunya kolaborasi semua pihak terkait, prosentase keselamatannya  lebih besar,"katanya. 

 Karena mulai saat ini mulai mengedukasi masyarakat, bagaimana memahami bencana, jalur evakuasi menyelamatkan diri, hingga titik kumpul.     

    Menurut dia Apel tersebut,  juga merupakan bagian dari latihan menghadapi bencana yang sesungguhnya. Seperti membunyikan kendongan, sebagai tanda datangnya bencana. Dia percaya bahwa  cara tradisional ini, efektif sebagai early warning system (sistem peringatan dini) terjadinya bencana. 

Jika masyarakat mendengar kentongan (di sekitar pantai) maka diharapkan segera waspada dan selalu siap menunggu perintah dari petugas apa yang harus segera dikerjakan jika benar-benar ada tsunami.

 Dalam kesempatan tersebut dia menegaskan  bahwa Penguatan kesiapsiagaan bencana ini harus didukung oleh unsur pentahelix ( 5 jalinan) yang terdiri pemerintah, swasta, komunitas, akademisi serta media.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news