Enam Korban Tewas Akibat Gempa Halmahera

Gempa berkekuatan 7,2 Skala Richter yang terjadi pada Minggu lalu (14/7) di Halmahera mengakibatkan enam korban meninggal dunia. Lima korban diakibatkan reruntuhan bangunan, sedangkan satu korban meninggal di pengungsian.


Dan nama korban meninggal dunia lainnya pascagempa tersebut, semuanya Halmahera Selatan: Ibu Aisyah (54 tahun), asal Desa Ranga-Ranga, Kecamatan Gane Barat Selatan; Aspar Mukmat (20) asal Desa Gane Dalam, Gane Timur Selatan, Sagaf Girato (50), Desa Yomen, Kecamatan Kepulauan Joronga; Aina Amin (50) asal Desa Gane Luar, Gane Timur Selatan; dan Wiji Siang (60) asal Desa Gane Luar, Gane Timur Selatan

Sementara itu, bantuan logistik terus mengalir untuk penanganan darurat. BNPB sudah mengirimkan satu unit helikopter Mi-8 untuk mendistribusikan bantuan, seperti tenda keluarga dan barang lainnya.

"Bantuan tenda lain telah disiapkan pengirimannya melalui pesawat Hercules yang tiba pada malam tadi," kata Agus Wibowo seperti dikutip dari Kantor Berita RMOL, Selasa (17/7).

Selain pengiriman via udara, BNPB telah mengirimkan dukungan logistik melalui kapal. Bongkar muat dari kapal tanker ke kapal yang lebih kecil telah dilakukan.

Sejauh ini, Pemerintah Halmahera Selatan telah membentuk pos komando (Posko) untuk melakukan penanganan darurat. Dapur umum yang dioperasikan pemerintah daerah yang dibantu TNI dan Polri untuk melayani 9 pos pengungsian di Kota Labuha.

"Pemerintah setempat menetapkan masa tanggap darurat selama 7 hari, terhitung 15 sampai 21 Juli 2019," demikian Agus Wibowo.[bdp] 

ikuti terus update berita rmoljatim di google news