Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di seluruh Indonesia untuk mencegah gelombang ketiga Covid-19 dikritisi Epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono.
- Kabupaten Mojokerto Masuk Level 3 PPKM, Bupati Siapkan Langkah Antisipasi
- Mendagri Teken Aturan Terbaru PPKM Level 3 untuk Wilayah Jawa-Bali
- Pintu Asing Dibuka saat PPKM Level 3, Natalius Pigai: Pemerintah Tidak Tegas Selamatkan Rakyat
Pandu menilai, rencana penerapan PPKM Level 3 saat Nataru tidak memiliki pertimbangan ilmiah, sehingga kebijakan yang ditentukan pemerintah hanya berlandaskan praduga.
"Ketakutan berlebihan terhadap gelombang ke 3 yang diprediksi tapi tidak berdasarkan data epidemiologi, hanya asumsi dan kecemasan belaka," ujar Pandu dalam akun Twitternya, Minggu malam (21/11), dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
Karena kebijakan yang tidak berdasarkan keterangan ilmiah ini, Pandu kembali mempertanyakan pemimpin sebenarnya dari penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Kebijakan yang membuta, dengan PPKM Level 3 di seluruh Indonesia. Entah siapa sebenarnya komandan penanggulangan pandemi di Indonesia?" tanya Pandu ditutup degan menandai akun Twitter Presiden Jokowi.
Rencana pemerintah menerapkan PPKM Level 3 di seluruh Indonesia saat Nataru disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy.
Muhadjir menyatakan, kebijakan pembatasan tersebut bakal diimplementasikan mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.
Pedoman pelaksanaan PPKM Level 3 seluruh Indonesia saat Nataru mengikuti aturan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) 22/2021 dan Inmendagri 23/2021.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kabupaten Mojokerto Masuk Level 3 PPKM, Bupati Siapkan Langkah Antisipasi
- Mendagri Teken Aturan Terbaru PPKM Level 3 untuk Wilayah Jawa-Bali
- Pintu Asing Dibuka saat PPKM Level 3, Natalius Pigai: Pemerintah Tidak Tegas Selamatkan Rakyat