Erupsi Gunung Anak Krakatau dipastikan tidak akan seperti yang terjadi pada Gunung Krakatau pada tahun 1883Demikian dikatakan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho di kantornya, Jumat (28/12).
- Ijen Resmi Jadi Unesco Global Geopark, Wisata Banyuwangi Siap Go Internasional
- Bupati Situbondo Resmikan Wisata Kuliner Narokan, 150 UMKM Ramaikan Wiken Pagi
- Mulai Dinilai Tim Assesor, Pemkab Bondowoso Yakin Ijen Geopark Lolos UGG
Hal tersebut lantaran kawah diameter dari Gunung Anak Krakatau itu hanya 2 kilometer, sementara Gunung Krakatau yang meletus tahun 1883, 6 kali lipat diameternya atau 12 kilometer.
"Jadi, magma yang tersimpan di dalam perut Gunung Anak Krakatau juga kecil, sehingga kemungkinan terjadi erupsi tidak akan menyebabkan bencana besar, juga tidak akan menimbulkan tsunami sebesar 1883," kata Sutopo.
Untuk diketahui, letusan Gunung Krakatau pada 27 Agustus tahun 1883 telah menyebabkan tsunami dengan ketinggian sampai dengan 36 meter dan telah menewaskan sebanyak 36.417 jiwa. [bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Geliat Pariwisata di Sabang Mulai Berkembang
- Lagi, KKB Bantai 8 Karyawan PTT di Puncak Papua hingga Tewas
- Usai Bersepeda, Wali Kota Eri Resmikan Taman Asreboyo Ngagel Dilengkapi Wahana Perahu Air