RMOLBanten. Hubungan Presiden Joko Widodo dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sepertinya akan kembali memanas.
- Hasil Survei LSRI, Prabowo-Gibran Berpotensi Menang Satu Putaran di Pilpres 2024
- Di Hadapan Ribuan Kader PDIP, Jokowi: Selamat Berjuang untuk Menang
- Ramai Diisukan Pindah ke PPP, Elektabilitas Sandiaga Uno Makin Turun
Jokowi sendiri memaparkan program BBM 1 harga yang dilakukan pemerintahannya di acara ‘Workshop Nasional Anggota DPRD PPP' di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (15/5).
"3,5 tahun lalu saya ke Wamena, saya ke kampung, desa, saya tanya, 'Pak, di sini harga bensin berapa?' Di Wamena saat itu Rp 60 ribu per liter. Itu pas normal. Kalau cuaca nggak baik, bisa Rp 100 ribu per liter," singgung Jokowi.
SBY kemudian bereaksi dengan mengeluarkan imbauan kepada kader dan mantan menterinya. Namun begitu, imbauan yang dikeluarkan itu hanya meminta kepada kader dan mantan menteri untuk sabar menghadapi sindiran Jokowi tersebut.
Ketegangan ini turut menjadi sorotan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. Meski tidak spesifik menyebut nama, Fadli menyebut bahwa pemimpin yang senang menyalahkan pendahulu, biasanya sedang berusaha menutupi kelemahan.
Pemimpin yang hobinya menyalahkan kepemimpinan sebelumnya, biasanya sedang menutupi kelemahan dan ketidakmampuannya,†ujarnya dalam akun Twitter @fadlizon. [dzk]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Politik Sudah Liberal dan Oligarki Menggurita, KAMI Ingin Luruskan Kiblat Bangsa
- Kewajiban Lulus TWK Bentuk Rekayasa Melemahkan KPK, Firli Bahuri Dituntut Mundur
- Dari Puncak, AHY Minta Seluruh Kader Demokrat Persiapkan Upaya Raih Kemenangan di 2024