Selisih angka kematian akibat Covid-19 antara laporan pemerintah daerah dan pemerintah pusat turut disorot politisi Gerindra, Fadli Zon.
- Covid-19 Nasional Bertambah 2.295 Kasus, Jateng Kematian Tertinggi Tembus 30.306 Orang
- Covid-19 di Surabaya Mulai Terkendali, Pemakaman secara Prokes Semakin Menurun
- Kematian akibat Covid-19 Sulit Ditekan karena Edukasi Masyarakat Kurang Maksimal
Fadli Zon pun cukup kaget dengan jumlah selisih yang diungkap LaporCovid di lapangan baru-baru ini.
Berdasarkan data yang dikumpulkan tim LaporCovid19, ada lebih dari 19 ribu kematian yang sudah dilaporkan oleh pemerintah kabupaten/kota, tapi tak tercatat di data pemerintah pusat.
"Luar biasa selisih data kematian antara situs provinsi dengan rilis Kementerian Kesehatan RI hingga 19 ribu bulan Juli saja," kritik Fadli Zon di akun Twitternya, Kamis (12/8).
Persoalan data kematian akibat Covid-19 bagi Fadli Zon penting dalam penanganan pandemi Covid-19. Namun belum lama ini, pemerintah melalui Koordinator PPKM Level 4, Luhut Binsar Pandjaitan justru menghapus indikator kematian Covid-19.
Melihat temuan yang dipublikasikan LaporCovid, mantan Wakil Ketua DPR RI ini pun mengusulkan kepada pemerintah untuk tidak bekerja sendiri dalam penanganan Covid-19.
"Soal data ini sebenarnya elementer. Sebaiknya segera perbaiki dan cari titik masalahnya. Kerja sama dengan civil society termasuk menggandeng LaporCovid-19'," tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- KBRI Tokyo Selidiki Kasus WNI Tewas karena Covid-19
- Cegah Kenaikan COVID-19 di Akhir Tahun, Pemkot Surabaya Konsisten Beri Layanan Vaksinasi
- Covid 19 Di Jatim Naik, DPRD Jatim Ingatkan Masyarakat Terapkan Prokes Ketat