Pernyataan dari Gubernur Lemhannas Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo bahwa TNI milik Presiden bukan milik rakyat, menjadi kontroversi baru di ruang publik.
- Resmi Pimpin Demokrat Lampung, Edy Irawan Janji Bangun Gedung Tiga Lantai
- Utang Indonesia Bengkak, Saiful Anam: Kegagalan Pemerintah Mengelola Negara
- Muhaimin Iskandar Pesan pada Bupati Kediri agar Sejahterakan Masyarakat
Anggota Komisi I DPR RI Fadli Zon bahkan mendesak agar Agus Widjojo segera diganti. Apalagi yang bersangkutan sudah menjalani uji kelayakan dan kepatutan menjadi calon Dutabesar RI untuk Filipina.
Dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu mendesak agar Agus Widjojo diganti oleh orang yang berpemikiran konstruktif dan tidak menyesatkan.
"Perlu segera (dicari) Gubernur Lemhannas yang berpikiran konstruktif dan bisa menjadi think tank yang tak menyesatkan,” ujarnya lewat akun Twitter pribadi, Selasa (12/10).
Kicauan itu menanggapi kicauan dari Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid yang menyesalkan pernyataan Agus Widjojo keluar di saat yang bersangkutan akan menjalankan tugas baru sebagai Dutabesar Indonesia untuk Filipina pada akhir tahun ini.
"Agus Widjojo sudah di “fit and proper test” sebagai calon Dubes RI untuk Filipina," ujar Hidayat dalam akun Twitter pribadinya, Selasa (12/10).
Hidayat mengatakan, jangan sampai pernyataan itu malah menjadi warisan negatif dari Agus Widjojo di akhir masa tugasnya di Lemhannas.
"Semoga bukan karena beliau akan tinggalkan pos Gubernur Lemhannas, maka beliau meninggalkan legacy yang tak konstruktif untuk relasi Presiden,TNI dan rakyat," katanya.
"Karena sumpah prajurit dan kewajiban TNI tetap/tidak berubah," sambung Wakil Ketua Mejelis Syuro PKS ini.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Fadli Zon: Kebudayaan Kita Bisa Pengaruhi Dunia
- Fadli Zon: Indonesia Merupakan Peradaban Tertua Dunia
- Lantik Arum Sabil Jadi Ketua HKTI Jatim, Fadli Zon Sampaikan Pesan Prabowo