Dikenal sebagai daerah penghasil cokelat terbaik di dunia, Banyuwangi kembali gelar Festival Cokelat Glenmore. Kemeriahan dalam ajang ini, mulai dari perlombaan kuliner berbahan cokelat hingga pengetahuan tentang prosesing kakao.
- Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jatim Minta BPBD Jatim Antisipasi Letusan Gunung Raung
- Bupati Ipuk Pastikan Ketersediaan Kebutuhan Warga Terdampak Banjir Pesanggaran Banyuwangi
- Bertemu Ribuan Nelayan di Pasar Ikan Muncar, Khofifah Siap Wadahi Aspirasi Perluasan TPI Hingga Pembangunan Breakwater
Menariknya, dalam festival tersebut pengunjung bisa merasakan cokelat dengan kualitas terbaik di Doesoen Kakao di kawasan Perkebunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII Kendeng Lembu, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi.
Indonesia adalah negara penghasil cokelat terbaik di dunia, dan salah satu daerah penghasil cokelat terbaik dari Indonesia adalah perkebunan Kendeng Lembu ini.
Hadir dalam acara tersebut, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan Direktur PT Perkebunan Nusantara XII, Siwi Peni.
Selain itu, acara ini juga dimeriahkan dengan perlombaan olahan makanan dari bahan dasar cokelat, lomba seni, dan funbike.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, dalam event masyarakat bisa langsung melihat bagaimana proses kakao diolah menjadi cokelat. Mulai memanen kakao, pemilihan dan pengeringan biji kakao hingga proses menjadi bubuk cokelat.
Bupati Ipuk Fiestiandani mengatakan, festival cokelat ini menjadi wadah edukasi tentang cokelat. Masyarakat bisa melihat langsung kebun kakao hingga bagaimana cara mengolah kakao menjadi cokelat yang dikonsumsi.
Selain itu, lanjutnya, festival hasil kolaborasi dengan PTPN XII ini diharapkan bisa menggerakkan warga atau UMKM untuk mengembangkan bisnis cokelat. Kebun Kendeng Lembu sendiri merupakan pusat perkebunan cokelat satu-satunya di Indonesia yang terus eksis mempertahankan komoditas andalan ini.
“Kami pamerkan beragam olahan cokelat. Harapan kami, agar masyarakat bisa membuat bisnis berbahan dasar cokelat. Mengingat komoditas kakao Glenmore sangat potensial untuk dikembangkan,” kata Ipuk, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (12/3).
Ditambahkan Direktur PTPN XII, Siwi Peni, kakao Glenmore adalah salah satu bahan pembuat cokelat terbaik di dunia. Saat ini, PTPN XII telah membuka pabrik pengolahan cokelat dan telah memungkinkan masyarakat untuk bisa menikmatinya, jadi ini kesempatan yang bagus untuk membuka usaha cokelat.
“Lewat festival cokelat ini kami ingin kembali mendorong warga untuk memanfaatkan cokelat menjadi peluang bisnis. Sekaligus kembali menggerakkan sektor pariwisata daerah lewat destinasi agribisnis Doesoen Kakao,” kata Siwi.
Dengan luasan 600 hektar tanaman kakao yang dimiliki, PTPN XII bisa memproduksi 300 ton kakao kering pertahun. Salah satu yang ditonjolkan PTPN XII di Doesoen Kakao ini, adalah adanya Kakao Edel yang telah dikenal dunia dengan sebutan 'Java Kakao'.
“Glenmore memang terkenal sebagai penghasil biji kakao terbaik di dunia. Hampir 86 persen cokelat hasil panen perkebunan diekspor. Seperti Jepang, Jerman, Perancis, Italia, AS, Malaysia, dan Singapura. Nah, yang belum diekspor kami harapkan bisa dimanfaatkan dan diolah secara ekonomis oleh warga,” kata Siwi.
Untuk menambah nilai ekonomis, PTPN XII juga memproduksi berbagai olahan cokelat di Dusun ini. Setidaknya ada 9 varian olahan cokelat yang memiliki cita rasa yang khas. Cokelat-cokelat tersebut bisa dinikmati kapan saja oleh wisatawan yang datang berkunjung.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jatim Minta BPBD Jatim Antisipasi Letusan Gunung Raung
- Bupati Ipuk Pastikan Ketersediaan Kebutuhan Warga Terdampak Banjir Pesanggaran Banyuwangi
- Ribuan Warga Rogojampi Sambut Meriah Kedatangan Ipuk Fiestiandani, All Out Dukung Keberlanjutan Pembangunan Banyuwangi