Pro-kontra terkait promosi makanan khas Kalimantan babi panggang ambawang yang disampaikan di momen ramdhan harus segera diklarifikasi oleh Presiden Joko Widood.
- Didampingi Gubernur Jateng Saat Kunker, Jokowi Beri Sinyal Ganjar Layak Dipertimbangkan Jadi Capres PDIP
- Ketua Komisi VI DPR RI Dorong Bank Syariah Masuk 10 Besar Global
- Terbitkan Aturan Shalat Idul Adha Dan Qurban, Menag Larang Pelaksanaan Berjamaah Di Zona Merah
Politisi PKS, Muhammad Nasir Djamil bahkan meminta kepada Presiden Joko Widodo segera meminta maaf kepada masyarakat.
"Saya meminta presiden meminta maaf dan meralat pernyataannya itu. Itu lebih legowo dan lebih mengademkan suasana," tegas Nasir kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (9/5).
Permintaan maaf Jokowi kepada umat muslim di Indonesia dinilai akan lebih gentle dan mendapat respons positif serta otomatis dimaafkan oleh umat Islam.
"Presiden sendiri minta maaf, orang presiden kok yang menyampaikan. Presiden langsung yang meminta maaf, itu lebih berjiwa besar. Umat Islam pemaaf kok di negeri ini. Imam mesjid dipukul orang gila dimaafkan, apalagi ini," kata anggota Komisi II DPR RI ini.
Di sisi lain, ia meminta kepada anak buah Jokowi, baik di istana maupun kementerian tidak perlu mengeluarkan pernyataan apa pun yang akan menambah kegaduhan.
"(pembantu presiden) Tidak perlu lagi bilang, 'mas, Presiden begini', enggak usah," tegasnya.
Menurutnya, tak masalah jika promosi berbagai makanan dalam negeri, namun harus sesuai dengan situasi dan kondisi.
"Kalau misalnya di perayaan natal, mungkin ada orang yang mengonsumsi itu, monggo silakan," tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- DPR RI Sudah Terima Surat Presiden tentang Revisi UU ITE, Dibahas di Komisi I atau Pansus?
- Airlangga Segera Muncul dengan Pasangan Cawapres
- Airlangga Beri Sinyal Satu Parpol Segera Gabung KIM