Bagi sebagian besar orang, limbah makanan, buah, dan sayuran di pasar dianggap sudah tidak memiliki arti. Tapi, hal tersebut tidak bagi Prof Dr Ir Soeprijanto MSc. Dia berhasil membuat sebuah penelitian untuk pemanfaatan limbah organik menjadi biogas dan bioetanol.
- Wali Kota Eri Buka Museum Surabaya, Kenalkan Kota Pahlawan dari Setiap Era
- Akhirnya, Tarif Ojek ke Wisata Gunung Kelud Diturunkan
- Maksimalkan PAD, Komisi B Dorong Wisata Lokal Surabaya Tambah Fasilitas
"Melalui salah satu penelitiannya yang berjudul Pengembangan Prototype Bioreaktor Anaerobik untuk Biogas melalui Proses Co-Digestion Limbah Buah dan Sayuran Pasar, ia pun mengambil fokus ke limbah buah dan sayuran. Saya menggunakan sampel kulit pisang dan bahan sisa yang memiliki kandungan selulosa, hemiselulosa serta lignin,†tambahnya.
Setelah melalui proses grinding, semua limbah buah dan sayuran kemudian diumpankan ke dalam digester anaerobic. Sehingga dengan melalui proses fermentasi akan dihasilkan produk biogas. Sedangkan hasil samping dari proses fermentasi tersebut berupa padatan dan cairan, yang bisa digunakan sebagai pupuk organik.
"Apabila melihat residu pertanian yang tidak berguna, ada keinginan saya untuk menjadikannya sesuatu yang berguna,†imbuhnya.
Soeprijanto mengatakan, inspirasi penelitiannya ini diperoleh dari pengembangan ilmu yang sudah ia pelajari saat studi S-2 (master) di Gent, Belgia dan S-3 (doktoral) di Glasgow, Skotlandia. Penelitian ini pun sudah berlangsung kurang lebih sepuluh tahun.
Setiap penelitian yang telah selesai saya buat selalu dipublikasikan sebagai prosiding dan jurnal ilmiah, penelitian ini biasanya juga berjalan multiyears,†jelasnya.
Tak berhenti sampai di situ, pengembangan penelitian biogasnya juga dilakukan dengan memanfaatkan eceng gondok. Selain biogas, ia juga melakukan penelitian pembuatan bioetanol yang berasal dari sorgum, batang dan tongkol jagung. Bahkan juga mengolah limbah singkong dari industri tepung tapioka melalui proses hidrolisis enzim dan fermentasi.
Saya berharap setelah (penelitian) ini, juga dapat mengembangkan bahan bakar biobutanol dari biomassa dan biogasoline dari limbah minyak goreng,†pungkasnya.[isa/bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jos Gandos! Sektor Pariwisata Jatim Meningkat Pesat, Kunjungan Wisman 2022 Naik Hingga 5.000 Persen Lebih
- Regenerasi Pelaku Seni di Banyuwangi, Festival Rampak Kendang Libatkan Milenial
- Bikin Bangga, Gubernur Khofifah Sebut Jawa Timur Punya Banyak Destinasi Wisata Kelas Dunia