Dengan menggandeng Ikatan Notaris Indonesia (INI) Jatim, Kemenkumham Jatim menyalurkan bantuan pada masyarakat yang terdampak pandemi virus Covid-19.
- Diduga Sembunyikan Data Proyek Fisik, Pemkot Probolinggo Disomasi Praktisi Hukum
- Tingkatkan Kapasitas Kepala Lembaga Diniyah, FKDT Bondowoso Gelar Bimtek Administrasi
- Melesat Hingga 4.019 di 2024, Desa Mandiri di Jatim Konsisten Tertinggi Se-Indonesia
Bantuan tersebut dalam bentuk paket sembako dan disalurkan dalam kegiatan bertajuk ‘Pengayoman Peduli Jatim: Bersatu Lawan COVID-19.’
Kepala Kanwil Kemenkuham Jatim, Krismono mengatakan, ribuan paket sembako tersebut disalurkan secara serentak oleh jajarannya di seluruh Jatim.
"Aksi sosial ini diikuti serentak bersama 63 UPT jajaran baik lapas/ rutan, kantor imigrasi, balai pemasyarakatan, rumah penitipan benda sitaan negara hingga balai harta peninggalan,” ujar Krismono dikutip Kantor Berita RMOLJatim pada wartawan, Selasa (21/4).
Bantuan itu, masih kata Krismono, disalurkan kepada masyarakat yang terdampak wabah COVID-19. Diantaranya sopir angkot, penarik becak dan pekerjaan di sektor informal lainnya. Khusus untuk lapas/ rutan, Krismono menekankan bahwa bantuan diprioritaskan untuk Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang baru saja menerima hak asimilasi dan integrasi sesuai Permenkumham Nomor 10 Tahun 2020 beberapa waktu lalu. Sekaligus, pihak lapas/ rutan bisa menjadikan momen ini untuk tilik sambang WBP dan memastikan mereka tetap berada di dalam rumah.
"Semoga sembako yang kami bawa bisa meringankan beban masyarakat khususnya WBP kami yang sedang menjalankan asimilasi dan integrasi sehingga mereka tidak kembali tergoda melakukan tindak kriminal,” harap Krismono.
Tidak hanya sembako, pihak Kemenkumham Jatim juga menyalurkan berbagai bantuan berupa alat kesehatan (alkes) seperti masker dan hand sanitizer. Menariknya, produk yang disumbangkan merupakan hasil karya WBP yang saat ini berada di dalam lapas/ rutan seluruh Jatim. Hal ini, lanjut Krismono, menjadi bukti nyata kontribusi Kemenkumham beserta WBP dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Alhamdulillah WBP sudah bisa memproduksi masker dan hand sanitizer secara masal, sehingga saat ini stoknya berlebih dan bisa dimanfaatkan masyarakat yang belum memiliki perlengkapan yang memadai,” urainya.
Krismono menekankan bahwa penyaluran bantuan yang dilakukan pihaknya mengikuti anjuran pemerintah sesuai protokol pencegahan dan penanganan COVID-19. Selain tepat sasaran, pihaknya ingin penyaluran bantuan ini berlangsung aman dan tertib. Sehingga, tidak menjadi pemicu penularan virus SARS-CoV-2 yang lebih luas.
“Kami berharap, dengan gotong royong ini, bisa menjadi menguatkan seluruh elemen masyarakat untuk melewati masa pandemi ini dengan tetap dalam kondisi sehat wal afiat,"ujarnya.
Sementara itu, Siti Anggraeni Hapsari Ketua INI Jatim menyatakan bahwa pihaknya sangat mendukung gerakan sosial tersebut. Mengingat, selama ini pihaknya juga telah sering berkolaborasi dan bersinergi dengan Kanwil Kemenkumham Jatim. Dia berharap langkah ini bisa berguna bagi masyarakat.
"Ke depan, kegiatan kami berharap bisa terus digandeng dalam kegiatan-kegiatan seperti ini," tandasnya.
Diketahui, Dalam kegiatan ini, Kemenkumham Jatim dan jajarannya telah mengumpulkan 5.000 paket sembako Jika diperinci, ada sekitar 16 ton beras, 5.000 liter minyak goreng, 3,1 ton gula pasir, 500 dus mie instan, dan berbagai jenis bahan makanan lainnya.
Rencananya, kegiatan ini akan dilaksanakan selama tiga hari. Besok (22/4) Korps Pengayoman Jatim akan menyalurkan bantuan alat kesehatan yang akan disalurkan melalui Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim. Dilanjutkan di hari terakhir membagikan nasi kotak untuk yang membutuhkan untuk menyambut bulan suci Ramadhan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bangun Kemandirian Ekonomi Santri Lewat UMKM, Kiyai Muda Jatim Gelar Sarasehan Pesantrenpreneur di Gresik
- Lantik Pejabat Baru Dinas Kominfo, Bupati Hanindhito: Hindari Penyalahgunaan Wewenang dan Jabatan
- Jatim Provinsi Terbanyak PPKM Level 1 Jawa-Bali