Ganjar Absen di Halal Bihalal PDIP Jateng, Pengamat: Dianggap Sudah Bukan Kader

Ganjar
Ganjar

Ganjar Pranowo absen dalam acara halalbihalal DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah. Ini menguatkan spekulasi bahwa hubungan Ganjar dan PDIP sudah sampai titik nadir.


Demikian analisis pengamat politik Jamiluddun Ritonga lewat keterangannya yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Senin (9/5).

"Kehadiran semua kepala daerah di Jateng juga menguatkan spekulasi rendahnya hubungan Ganjar dan PDIP. Bisa jadi, Ganjar memang tidak diundang dalam acara tersebut,” ujar Jamiluddin.

Menurut Jamiluddin, alasan ketidakhadiran Ganjar di acara PDIP karena memantau arus balik, sangatlah tidak logis. Sebab, sehari sebelumnya, Ganjar masih punya waktu untuk bersilaturahmi ke PP Muhammadiyah di Yogyakarta.

Dia menegaskan, kemungkinan hubungan Ganjar dan PDIP yang makin renggang itu sangat besar. Hal ini didukung oleh hubungan Ganjar dan Ketua PDIP Jateng, Bambang Pacul yang belakangan ini memang tidak baik.

"Bambang Pacul tampaknya sudah tidak menganggap lagi Ganjar sebagai kader PDIP," ujar Jamiluddin. 

"Dugaan tersebut sebenarnya sudah makin jelas ketika Puan Maharani meresmikan pompa air bersih di Wonogiri, juga tidak dihadiri Ganjar. Padahal Wonogiri itu masih wilayah kekuasaan Ganjar,” imbuhnya.

Jadi, kata Jamiluddin, Ganjar tampaknya memang sudah disisihkan dari PDIP. Hal itu terjadi karena Ganjar dinilai tidak peka terhadap keinginan DPP yang berhasrat menjadikan Puan sebagai calon kuat dari PDIP pada Pilpres 2024.

"Ganjar dianggap tetap membangkang karena terus mengerahkan relawannya untuk Pilpres 2024. Sikap dan tindakan Ganjar dinilai oleh DPP PDIP sebagai kader yang tidak loyal,” tegasnya.

Karena itu, lanjut Jamiluddin, Bambang Pacul sebagai Ketua DPD PDIP Jateng wajar memberi sanksi kepada Ganjar dengan cara mengucilkannya. 

"Sebab, Bambang Pacul itu loyalis Puan dan akan mengamankan Puan untuk menjadi capres PDIP pada Pilpres 2024,” pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news