Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mengkritisi pernyataan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang menyebutkan gejolak di Desa Wadas, Purwerojo, tidak ada kekerasan.
- Ditanya soal Wadas, Ganjar: Beres!
- Wadas Banjir, Pemerintah Harus Batalkan Tambang Andesit!
- Warga Wadas Terima Pembebasan Lahan, Ganti Rugi Capai Rp 193 Miliar
Dikatakan Ketua YLBHI Bidang Advokasi dan Jaringan, Zainal Arifin, setelah pihaknya mendapat laporan dari LBH Yogyakarta tentang penangkapan 60 warga setempat di lapangan, ditemukan fakta bahwa kisruh yang terjadi di Wadas merupakan klaim sepihak dari Ganjar.
"Bahwa pernyataan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di beberapa media yang menyatakan tidak ada kekerasan dan keberadaan kepolisian untuk melakukan pengamanan dan menjaga kondusifitas adalah pembohongan publik," ujar Zainal dalam keterangannya sebagaimana dimuat Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (9/2).
Zainal menerangkan, penangkapan terhadap sekitar 60 warga dilakukan oleh kepolisian pada saat warga sedang melakukan istighosah (doa bersama) tiba-tiba dikepung dan ditangkap.
"Tidak cukup sampai disitu, Kepolisian juga melakukan sweeping dan penangkapan di rumah-rumah warga," katanya.
Lebih lanjut, Zainal menyimpulkan kekisruhan yang terjadi di Wadas dapat memberikan dampak kepada masyarakat sekitar.
"Pada faktanya pengerahan ribuan anggota kepolisian masuk ke Wadas merupakan bentuk intimidasi serta kekerasan secara psikis yang dapat berakibat lebih panjang daripada kekerasan secara fisik," demikian Zainal.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- KPK Didesak Periksa Ganjar Pranowo di Kasus Skandal Korupsi e-KTP
- Usai Hasto Ditahan, KPK Didesak Usut Skandal Korupsi E-KTP Ganjar
- Paslon 2 Deklarasi Menang Satu Putaran, Ganjar: Kita Belum, Tunggu Dulu