Sinar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang biasanya tampil ciamik dalam media sosial tampak mulai meredup. Hal ini seiring dengan gejolak yang terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo.
- Ditanya soal Wadas, Ganjar: Beres!
- Wadas Banjir, Pemerintah Harus Batalkan Tambang Andesit!
- Warga Wadas Terima Pembebasan Lahan, Ganti Rugi Capai Rp 193 Miliar
Menurut Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto, Wadas menjadi salah satu persoalan yang tidak sanggup diselesaikan dengan baik oleh Ganjar. Buntutnya, pasti akan berpengaruh pada elektabilitas.
“Dia ternyata harus berhadapan dengan kebijakan yang tidak menguntungkan masyarakat seperti Wadas,” ujar Satyo dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Senin (14/2).
Menurut Satyo, kasus Wadas kuat dugaan adanya "tangan-tangan" oligarki di balik rencana penambangan batu di kawasan tersebut. Bahkan jika ditarik benang merah, Ganjar tampak tidak sanggup berhadapan dengan kekuatan pengendali kapital yang "cawe-cawe" di proyek pembangunan bendungan.
"Dengan kondisi Ganjar yang sampai saat ini 'bertepuk sebelah tangan' dengan partainya, dia sama sekali tidak dapat dukungan 'pengamanan' saat dia menghadapi kasus Wadas, maka akan sangat rentan. Dan dia ‘lonely’,” kata Satyo.
Kondisi demikian berbahaya bagi elektabilitas Ganjar Pranowo yang biasanya selalu masuk dalam 3 besar. Bahkan insiden Wadas ini bisa menjadi tanda bahwa sinarnya mulai meredup.
"Aktivitasnya di media sosial yang begitu aktif kini hampir tidak terlihat lagi. Apakah ini pertanda sinarnya mulai meredup?" pungkas Satyo.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- KPK Didesak Periksa Ganjar Pranowo di Kasus Skandal Korupsi e-KTP
- Usai Hasto Ditahan, KPK Didesak Usut Skandal Korupsi E-KTP Ganjar
- Paslon 2 Deklarasi Menang Satu Putaran, Ganjar: Kita Belum, Tunggu Dulu