Prosesi pelantikan anggota DPRD Ngawi diwarnai pemandangan kontras terkait pemakaian jas fulldress, Sabtu, (24/8).
- World Clean Up Day 2021 Jember, Muspika Mayang Persatukan Pesilat PSHT Dan Pagar Nusa.
- Menelusuri Jasa Seks Online di Ngawi, Kos-kosan Jadi Lokasi Kencan
- Ketum PBNU Letakkan Batu Pertama RSNU Jember
Sayang, dari 34 anggota dewan pria, ada 2 orang diantaranya memakai jas dengan warna berbeda yakni hitam pekat sedangkan lainya memakai warna abu-abu. Entah mereka lupa memakai jas atau sebaliknya tidak mendapatkan jatah dari pihak kesekretariatan dewan.
"Semuanya sudah terbagi dan semuanya dapat jas (anggota dewan pria). Dari 45 orang dewan semuanya sudah terpenuhi," terang Yunik Bendahara Sekretariat DPRD Ngawi.
Bahkan Yunik menyebut, setiap anggota dewan yang dilantik pakaiannya senilai Rp 1,5 juta. Sehingga jika dihitung keseluruhan anggaran yang diserap untuk pengadaan pakaian Rp 67.500.000.
Namun pernyataan Yunik tersebut langsung mendapat respon terbalik dari Heru Kusnindar maupun Edi Supriyadi yang keduanya terlihat memakai warna jas berbeda yakni hitam pekat. Bahkan Heru menyebut, kejadian yang menimpa dirinya sebagai bentuk ketidakprofesionalan kesekretariatan dewan sendiri.
"Mereka kan melayani kebutuhan kita tapi tidak profesional. Seharusnya jangan demikian," ucap Heru Kusnindar pada Kantor Berita .
Keterangan yang sama juga dilontarkan Edi, sebelumnya ia berusaha melakukan klarifikasi kepada kesekretariatan untuk mengetahui alasan dirinya tidak mendapatkan pakaian seperti lainya. Kata Edi, Yunik hanya menjawab sudah didistribusikan semuanya dan sudah habis.
"Ketika saya tanya kepada siapa pakaian itu didistribusikan Bu Yunik bilang lupa, itu saja," pungkas Edi.[pr/aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Semangat 10 November, Disbudparpora Ajak Pemuda Jadi Pahlawan Pelestari Budaya
- Gandeng Karang Taruna, Para Srikandi Adakan Pelatihan Cara Membuat Cokelat
- Kabupaten Jombang Pilot Project Musdes Data IDM Berbasis SDGs Desa