Sekitar 30 orang yang mengatasnamakan sebagai GAS (Gerakan Selamatkan ) Jatim akan melakukan aksi unjuk rasa di depan Pemkot Surabaya dan Polda Jatim, pada Jumat (18/6) mendatang.
- Lantik Pejabat, Bupati Mojokerto Ingatkan Hindari Perbuatan Tercela
- Lakukan Pungli, RT/RW dan LPMK Bakal Dicopot Wali Kota Eri, Ini Kata Sekretaris Komisi A DPRD Surabaya
- Tinjau Pos PAM, Forkopimda Surabaya Bagikan Sembako untuk Petugas Gabungan
Korlap aksi, Bob Hasan, saat dikonfirmasi, mengatakan bahwa aksi itu terkait kebijakan Pemkot Surabaya yang melakukan penyekatan di Jembatan Suramadu.
"Jadi, penyekatan di Jembatan Suramadu kami nilai sebagai bentuk diskriminasi terhadap warga Madura. Kalau ada penyekatan untuk kebaikan Kota Surabaya, harusnya daerah lain yang berbatasan dengan Surabaya, seperti Sidoarjo dan Gresik, harus dilakukan penyekatan," kata Bob Hasan, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa, (15/6)
Selain itu, lanjut Bob, selama dilakukan penyekatan, Walikota Surabaya Eri Cahyadi tidak pernah melakukan koordinasi dengan kepala daerah lain.
"Dampaknya, kepala daerah lainnya banyak yang kelabakan. Makanya kami meminta agar Polda Jatim dan Pemkot Surabaya untuk melalukan evaluasi ulang kebijakan tersebut," kata Bob
Rencananya, masih kata Bob, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian, agar massa yang melakukan aksi, bisa diperbolehkan mencapai 50 orang.
"Mudah-mudahan aksi kita bisa didengar. Kalau tidak didengarkan, kita akan bawa massa besar-besaran pada hari Senin. Jika perlu kita bawa ke ranah hukum." tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Momen Ketika Eri Cahyadi Dites Baca Alquran, Guru TPQ Sempat Terpukau
- Pengalaman Spiritual Haji Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron: Manusia Sama di Hadapan Allah
- Jadi Pilot Project Nasional, Warga Wonorejo Surabaya Lebih Tanggap Terhadap Mitigasi Bencana Kebakaran