Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo bersama beberapa anggota DPR RI berduyun-duyun mendatangi Cellcure Center RSPAD Gatot Subrototo, Jakarta Pusat, pada Rabu (14/4).
- Wujudkan Kepedulian, Wali Kota Malang Berikan Apresiasi Tenaga Covid-19 hingga Para Atlet
- Mutasi Virus Corona B117 Masuk Indonesia, Gubernur Khofifah Minta Warga Jatim Tetap Tenang dan Waspada
- Kasus Sembuh Dan Positif Covid-19 Selisih Tipis
Kedatangan mereka hanya mengambil sampel darah untuk pengembangan Vaksin Nusantara.
Dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Gatot menuturkan dirinya tidak mengatur janji dengan para anggota DPR RI seperti politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu, politisi Partau Golkar Melkiades Laka Lena, hingga Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad yang akan mengikuti pengambilan sampel darah untuk Vaksin Nusantara tersebut.
"Enggak janjian. Tadi (di dalam) ada dari DPR, lintas fraksi, lintas partai, banyak, saya enggak tahu namanya. Kemudian ada Prof Fahri juga, sama-sama saya," kata Gatot.
Gatot menyatakan, meskipun dirinya belum mengetahui Vaksin Nusantara itu masih menuai pro kontra lantaran belum ada izin tahap dua dari BPOM, ia siap untuk mensukseskan Vaksin Nusantara jika untuk kebaikan bangsa Indonesia.
"Begini, saya ini lahir di sini, makan di sini, minum di sini, diberi ilmu dan dididik seorang prajurit di bumi pertiwi. Kemudian ada hasil karya putra Indonesia yang terbaik, kemudian uji klinik, kenapa tidak? Apapun saya lakukan, untuk bangsa dan negara ini," tegasnya.
Gatot juga membenarkan bahwa ia mendapatkan tawaran Vaksin Nusantara langsung dari mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto. Dan ia pun menyanggupi tawaran tersebut.
"Iya. Dan saya tahu, dan saya siap. Belum disuntik, diambil darahnya dulu, mudah-mudahan ini yang terbaik," demikian Gatot Nurmantyo.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, alasan dirinya siap untuk divaksin Nusantara dalam rangka mendukung produk dalam negeri.
Menurutnya, mendatangkan vaksin dari luar negeri itu sulit, apalagi beberapa waktu lalu sempat ada embargo beberapa negara terkait pengadaan vaksin AstraZaneca.
"Saya pikir, kita kan harus mendukung produksi dalam negeri, terutama produksi anak bangsa. Nah kita tahu bahwa vaksin-vaksin dari luar ini juga masuknya gak gampang ke Indonesia. Apalagi saat sekarang ini embargo vaksin dilakukan oleh negara negara penghasil vaksin," tuturnya.
"Nah saya pikir, dengan ada Vaksin Nusantara akan menambah kekayaan vaksin produksi dalam negeri. Sehingga bisa membantu pemerintah untuk menekan laju Covid-19 di negara kita," demikian Sufmi Dasco menambahkan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kasus Terkonfirmasi Covid-19 Bertambah 27 Ribu, Pasien Meninggal Tembus 555 Orang
- PPKM Kota Semarang Diperpanjang Dengan Tiga Kelonggaran
- JEC-Java @Surabaya Beri Operasi Katarak Gratis, Walikota Eri Cahyadi Berharap Ada Pihak Lain Ikut Gelar Aksi Serupa