Dampak lanjutan dari dibuangnya bangkai babi di sungai dan danau mulai terasa. Warga di wilayah Medan mendadak jadi takut makan ikan
- Kembangkan Wisata di Bozem Medokan Sawah, Walikota Eri Bakal Tambah Track Sepeda
- Wali Kota Eri Ajak Ribuan Kader Surabaya Hebat Rekreasi di Romokalisari Adventure Land
- Rencana Bangun Kembali Kompleks eks THR-TRS, Wali Kota Eri Ingin Jadikan Destinasi Wisata Murah
Ikan jadi kurang laku, kasihan yang jualan ikan. Jadinya ikan bertumpuk-tumpuk karena tidak laku. Padahal harganya murah,†katanya kepada Kantor Berita RMOLSumut, Jumat (15/11).
Siti mengaku bahwa sudah seminggu terakhir ia dan keluarga tidak mengonsumsi ikan karena merasa jijik. Pun takut terkena dampak dari virus yang menjadi penyebab kematian ribuan babi di Medan dan sekitarnya.
Ya gantinya tahu, tempe, telur. Apa saja lah selain ikan,†ujarnya.
Siti menyayangkan kejadian pembuangan babi di Sungai Bederah dan Danau Siombak di Marelan. Bahkan, menurutnya, meski terjadi di Medan, dampaknya dirasakan hingga ke tempat tinggalnya di Langkat.
Tapi sempat baca berita juga sampai ke Sungai Wampu Stabat. Jadinya kami di sini ibu-ibu jadi malas belanja ikan karena takut virus babi itu,†tuturnya.
Siti berharap pemerintah bisa mengatasi kekhawatiran yang dialami masyarakat dengan cepat menangani persoalan ini.
Ya semoga aja lah hal seperti ini gak terulang lagi. Kasihan orang yang suka makan ikan jadi takut. Orang yang jual ikan juga kasihan karena nggak laku. Semoga saja pemerintah sama polisi bisa tegas dan pelakunya cepat ditangkap,†tandasnya.[bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkot Surabaya Gelar Pameran “Nostalgia Srimulat” di Basement Alun-alun
- Bupati Situbondo Resmikan Wisata Kuliner Narokan, 150 UMKM Ramaikan Wiken Pagi
- Pengelola Usaha Pariwisata Diajak Beradaptasi dan Bentengi Diri dengan PeduliLindungi