Gejala Hepatitis Akut Berat ternyata memiliki kemiripan dengan penyakit diare. Langkah-langkah yang diperlukan pun direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
- Prof. Zubairi Djoerban: Vaksin Covid-19 Bukan Penyebab Hepatitis
- Tidak Ada Kaitan Vaksinasi Covid-19 dengan Penyakit Hepatitis Akut pada Anak
- Kemenkes Perlu Update Berkala Dugaan Hepatitis Akut agar Masyarakat Semakin Waspada
Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI Muzal Kadim menjelaskan, masyarakat perlu mengetahui gejala-gejala yang muncul pada anak-anak yang terinfeksi Hepatitis Akut Berat.
"Memang hepatitis akut ini kan sebagian besar ditularkan lewat saluran cerna, mungkin lewat mulut dari tangan yang terkontaminasi virus tersebut, atau lewat makanan atau air. Ada sebagian lagi yang diduga ditularkan lewat droplet atau percikan," ujar Muzal dalam jumpa pers virtual pada Sabtu (7/5).
Muzla menekankan, untuk saat ini yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah mencegah penularan Hepatitis Akut Berat ini dari orang lain. Salah satunya adalah dengan rajin mencuci tangan, menjaga kebersihan makanan hingga sanitas, dan mencegah kontak langsung dengan kasus-kasus seperti diare atau muntaber.
"Itu jangan kontak. Dan kedua kita lanjutkan protokol kesehatan Covid-19, seperti pakai masker dan menjaga jarak untuk mengurangi resiko. Karena gejalanya sebagian besar gejala saluran cerna seperti muntah, diare, sakit perut, demam, ada kuning di sklera mata yang kuningnya bisa ke badan kalau lebih berat lagi," papar Muzal.
"Sejak dini sebaiknya kita sudah aware, waspada kalau mendapat gejala itu. Dan air kencing berwarna tua seperti air teh itu juga tanda-tanda yang harus segera di bawa ke puskesmas atau RS untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- IDI Sebut DPR Tak Jalankan UU 13/2022 Saat Bahas RUU Kesehatan
- IDI Klaim Belum Terima Draf Resmi UU Kesehatan
- 2.172 Nakes Meninggal Akibat Pandemi Covid-19, Berikut RInciannya