Gejolak yang terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah (Jateng) merupakan konsekuensi atas kebijakan Joko Widodo terkait Proyek Strategis Nasional (PSN).
- Ditanya soal Wadas, Ganjar: Beres!
- Wadas Banjir, Pemerintah Harus Batalkan Tambang Andesit!
- Warga Wadas Terima Pembebasan Lahan, Ganti Rugi Capai Rp 193 Miliar
Pembangunan Bendungan Bener yang termasuk dalam PSN membutuhkan penambangan batu andesit yang banyak terdapat di Desa Wadas.
"Gejolak Wadas adalah jawaban atas konsekuensi kebijakan Jokowi," ujar Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi melansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (15/2).
Penolakan dari warga Wadas, kata Muslim, merupakan penolakan terhadap Jokowi. Meskipun warga Wadas memenangkan Jokowi-Maruf pada Pilpres 2019 lalu.
"Tapi mengapa mereka menolak? Bisa jadi mereka anggap proyek Bendungan Bener itu merugikan kepentingan mereka. Makanya warga Wadas lakukan perlawanan," jelas Muslim.
Presidium Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) ini pun menilai, izin yang dikeluarkan oleh Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jateng juga harus menuruti kemauan Presiden Jokowi, meskipun tidak memberi manfaat buat warga Wadas.
"Kalau Warga Wadas menolak itu akibat bisa jadi (karena) merugikan hak-hak dan kepentingan mereka. Sehingga mereka melawan segenap jiwa raga dengan segala konsekuensinya," pungkas Muslim.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ditanya soal Wadas, Ganjar: Beres!
- Wadas Banjir, Pemerintah Harus Batalkan Tambang Andesit!
- Warga Wadas Terima Pembebasan Lahan, Ganti Rugi Capai Rp 193 Miliar