Untuk menggeliatkan pasar takjil Ramadan tahun ini Pemkab Banyuwangi menggelar Festival Ngerandu Buko.
- 6000 Penonton Akan Hadiri Collabonation tour Madiun 2023
- Agustus 2021, Pembuatan Akta Kematian Kota Kediri Tembus 688 Orang
- Langgar PPKM, Satpol PP Segel 5 Rumah Makan Dan Kafe
Ngerandu Buko berasal dari bahasa Osing (suku asli Banyuwangi), yang artinya menunggu waktu berbuka. Pasar takjil ini digelar sebulan penuh mulai pukul 15.00 hingga 21.00 WIB.
Ribuan warga dan UMKM yang terlibat dalam festival yang digelar serentak di 39 titik seluruh kelurahan dan desa-desa se-Banyuwangi, 12 Maret - 9 April 2024. Total ada 1.354 UMKM yang terlibat.
“Berburu takjil ini sudah menjadi tradisi kita saat Ramadan. Momentum ini kita tangkap untuk menumbuhkan ekonomi kerakyatan,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, saat membuka festival tersebut, di Jalan Letjen Sutoyo, Kecamatan Banyuwangi, Dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (12/3/2024).
Aneka kuliner dari makanan tradisional hingga makanan kekinian dijajakan di sana. Mulai dari makanan khas Banyuwangi seperti patola, pisang precet, hingga aneka minuman segar seperti es blewah dan es teler.
Selain aneka kuliner, sejumlah lokasi pasar takjil juga akan menyuguhkan atraksi bernuansa islami untuk menghibur para pengunjung.
“Ini upaya memberikan ruang bagi pelaku UMKM agar mereka bisa meraih rezeki di bulan Ramadan. Kami instruksikan kepada semua camat, lurah, hingga kepala desa, untuk memfasilitasi pasar takjil di wilayah masing-masing,” ujarnya.
“Tidak hanya pelaku usaha, namun banyak warga biasanya juga mengambil kesempatan ini untuk menambah pemasukan dengan menjual kuliner rumahan. Karena itu momen Ramadan harus dimaksimalkan,” tambah Ipuk.
Ipuk berpesan agar pelaksanaan pasar takjil dikoordinasikan dengan baik, sehingga tidak menimbulkan kemacetan serta penumpukan sampah.
“Setiap pedagang wajib menyediakan tempat sampah. Kami juga mengimbau agar pengunjung membawa kantong belanja sendiri untuk mengurangi sampah plastik,” pesan Ipuk.
“Makanan dan minumannya juga harus dipastikan aman dan menyehatkan. Para camat harus berkoordinasi dengan puskesmas setempat untuk melakukan pemeriksaan secara berkala,” pesan Bupati.
Dalam festival ini, baik pedagang maupun pembeli didorong untuk melakukan transaksi secara non tunai (cashless). Seluruh UMKM telah difasilitasi QRIS untuk mendorong tumbuhnya ekonomi digital.(adv)
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sekda Banyuwangi Mundur Digantikan Guntur Priambodo
- Pemkab Banyuwangi Serahkan Insentif untuk 14 Ribu Lebih Guru Ngaji
- Puluhan Anak Muda Jagoan Digital Banyuwangi Dilatih Tren Pemrograman Terkini