Gelombang Tinggi Hantam Kabupaten Pesisir Barat

RMOLBanten. Sejumlah jalan dan permukiman tergenang air, hingga kendaraan terseret di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, Provinsi Lampung, pekan ini. Kejadian diakibatkan gelombang tinggi Samudra Hindia.


Kepala Bagian Humas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hary Tjatmiko mengatakan gelombang tinggi hingga empat meter masih berpeluang terjadi hingga 28 Juli 2018

Gelombang sertinggi empat sampai enam meter sempat memutuskan Jalan Lintas Barat, tepatnya di Sungai Mandiri Sejati, Krui Selatan, Pesisir Barat, Selasa-Rabu (24-25/7).

Hingga kini, kendaraan harus tutup-buka melintas sungai tersebut. Jembatan darurat (balley) yang dibangun tahun lalu belum dapat dilalui kendaraan roda empat.

Kendaraan harus melintas pantai yang sungainya ditimbun pasir. Akibat ombak tinggi, kendaraan tak bisa melaluinya. Kondisi jembatan darurat juga semakin memprihatinkan.

Saat laut baru surut, tiga kendaraan roda empat dan roda dua tak sabar mencoba lewat pantai. Akibatnya, ketiga mobil terguling dan tiga sepeda motor tenggelam di bawah jembatan balley.

Selain masih menyulitkan arus kendaraan, gelombang tinggi juga merusak sejumlah tanggul pantai, rumah warga, dan sarana pendidikan.

Di Pulau Pisang, sejumlah rumah warga rusak diterjang gelombang. Tiang dermaga apung menjadi miring di Pelabuhan pulau tersebut.

Di Kecamatan Lemong, pagar sekolah SDN Lemong rusak parah dihajar ombak. Beberapa rumah tepi pantai, pintunya jembol diterjang gelombang.[dzk]

ikuti terus update berita rmoljatim di google news