RMOLBanten. Provinsi Banten merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan Selat Sunda dan dilintasi dua lempeng bumi yang sedang aktif yakni, Indo-Australia dan Indo-Eurasia.
Akibatnya, Banten menjadi daerah yang rawan terkena gempa tektonik.Demikian disampaikan Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan Bencana pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten M. Juhriyadi di Kota Serang, Kamis (26/7).
- Kuatkan Silaturahmi dengan Pesantren, Gus-gus Nusantara Jatim Sumbang Bantuan Pengeras Suara
- Hadiri Muskercab NU Bondowoso, Bupati Salwa Siap Sinergikan Program
- Bangun Jalan Desa, 90 Warga Poncol Mengaku Cuma Dibayar Sarapan dan Sebatang Rokok
Tapi, dilanjutkan Juhriyadi, pihaknya memprioritaskan mitigasi bencana di wilayah pesisir selatan dari mulai Cilograng Lebak sampai ke Sumur di daerah Selatan Pandeglang.
Berdasarkan sejarah kegempaan, dijelaskan Juhriyadi, gempa itu biasa terjadi di titik koordinat yang sama. Misal di Kabupaten Lebak, Pangandaran, perbatasan Jawa Barat dan Banten, Teluk Berung, Lampunb, Mentawai dan Aceh.
"Untuk itu kita selalu lakukan migitasi di Lebak sebagai langkah antisipasi jika terjadi bencana gempa yang dahsyat," tukasnya. [dzk]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kabar Gembira, Tarif Rapid Test Antigen di Stasiun Turun Menjadi Rp 45.000
- Talk Show Jatim Bangkit, Bupati Yuhronur Beber Pengembangan Ekonomi Kreatif Kabupaten Lamongan
- Pimpin Apel Renungan Suci, Gubernur Khofifah Minta Rakyat Jatim Jaga Empat Pilar Bangsa