Semakin dekat waktu menuju gelaran Pemilu 2024, PDI Perjuangan nampaknya mulai ingin melepaskan diri dari bayang-bayang Joko Widodo, kader yang dibesarkan hingga menjadi presiden dua periode.
- AHY Sambut Kehadiran Puan Maharani di Penutupan Kongres VI Partai Demokrat
- Puan Dorong Pemerintah Fokus Bantu Karyawan Sritex agar Tidak Di-PHK Massal
- DPR Pastikan Tidak Bangun Gedung Baru Meski Tambah 2 Komisi Plus 1 Badan
Begitu dikatakan analis politik dari UIN Syarif Hidayatullah Dedi Kurnia Syah, menanggapi manuver Ketua DPP PDIP Puan Maharani baru-baru ini.
Puan Maharani secara maraton, melakukan pertemuan yang patut dipandang upaya lobi politik ke dua tokoh senior Partai Golkar, Luhut Binsar Panjaitan dan Jusuf Kalla.
Menurut Dedi Kurnia, lobi-lobi Puan ke petinggi Partai Golkar, tidak keliru jika dimaknai sebagai upaya PDIP lepas dari ketergantungan pada Jokowi.
"Gerakan gesit Puan justru bisa saja sebagai tanda ia tidak lagi berharap pada Jokowi, dan ini bagus," kata Dedi melansir Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (8/10).
Menurutnya, PDIP sebagai partai politik pemenang Pemilu 2019, harus bisa membuktikan struktur inti masih hidup untuk melakukan lobi-lobi politik.
"PDIP memang sudah seharusnya mengembalikan pengaruh partai pada ketua umum atau sekurangnya tokoh inti, dan Puan jelas mewakili Megawati," tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer